John Stockon dan Karl Malone

SATUHARAPAN.COM – Sebagai seorang remaja waktu itu, saya sangat menyukai acara olahraga basket yang disiarkan rutin oleh stasiun televisi swasta nasional. Acara tersebut menyiarkan pertandingan klub basket Amerika Serikat yang tergabung dalam NBA (National Basketball Association). Banyak bintang basket bertebaran. Sebut saja sebuah nama yang paling terkenal saat itu adalah Michael Jordan. Jordan terkenal dengan gerakan slam dunk­ yang disebut Air Jordan.

Namun, ada dua pemain yang menurut saya unik pada saat itu. Klub basket Utah Jazz mempunyai sepasang pemain kulit putih dan kulit hitam yang dikenang sebagai pasangan yang  kerja samanya melegenda dalam sejarah NBA. John Stockon yang berkulit putih berposisi sebagai point guard, si pemberi bola (assist) kepada Karl ”Mailman” Malone yang berposisi sebagai power forward. Julukan ”Mailman” menunjukkan bagaimana konsistensi Malone memasukkan bola ke keranjang karena operan bola John Stockon. Seperti layaknya ”tukang surat”, Malone tinggal mengantarkan bola yang dikirim Stockon ke alamat yang tepat, yaitu keranjang lawan.

Meski sampai saat ini tampaknya belum ada yang menyamai rekor kerjasama mereka dalam mencetak poin, kedua pemain besar itu tidak pernah memakai cincin juara sebagai lambang juara NBA sepanjang karir basket mereka di Utah Jazz. Tetapi, untuk mengenang kehebatan dan kesetiaan mereka, klub dan penggemar membuat patung perunggu keduanya di depan Energy Solutions Arena. Keduanya pun menjadi nama jalan di kota Utah. Pada hemat saya kedua patung itu juga lambang keharmonisan meskipun terdapat perbedaan ras.

Pada 2014—yang kita tahu bersama sebagai tahun politik ini—segala perbedaan bisa saja menjadi alat untuk memecah persatuan. Mungkin kita bisa menengok mereka sejenak ketika perbedaan di sekeliling kita sering kali dijadikan alasan untuk menciptakan pembedaan.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com