Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 17:28 WIB | Senin, 14 November 2022

Jokowi Bertemu Presiden AS, Presiden Komisi Uni Eropa, dan Perdana Menteri Jepang

Jokowi Bertemu Presiden AS, Presiden Komisi Uni Eropa, dan Perdana Menteri Jepang
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di The Apurva Kempinski Bali, Senin, 14 November 2022. (Foto-foto: BPMI Setpres)
Jokowi Bertemu Presiden AS, Presiden Komisi Uni Eropa, dan Perdana Menteri Jepang
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di The Apurva Kempinski Bali, Senin, 14 November 2022.
Jokowi Bertemu Presiden AS, Presiden Komisi Uni Eropa, dan Perdana Menteri Jepang
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, di The Apurva Kempinski Bali, Senin, 14 November 2022.

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula Von Der Leyen, dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, hari Senin, 14 November 2022, menjelang KTT G20 di Bali.

Kepada Joe Biden, Jokowi mengatakan, “Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini.”  Jokowi menyampaikan harapannya agar KTT G20 ini dapat mengasilkan kerja sama yang konkret.

“Saya berharap KTT G20 ini akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global,” kata Jokowi. Indonesia berharap, semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai.

Jokowi juga menyampaikan isu lain yaitu pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan dan berpratisipasi penuh pada IPEF.

 “Bagi Indonesia, kerja sama konkret selalu menjadi acuan. Saya akan tugaskan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini,” kata Presiden.

Terkait Indo-Pasifik, Jokowi menggarisbawahi pentingnya masalah keamanan untuk dibahas. Namun, kerja sama ekonomi Indo-Pasifik juga tidak kalah penting dan perlu terus diperkuat.

 “Kemitraan Indonesia, ASEAN dengan Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran di Indo-Pasifik perlu terus diperkuat,” kata Presiden. Sebagai Ketua ASEAN, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

 “Saya sangat berharap AS dapat berpartisipasi dalam forum tersebut sebagai wujud dukungan AS terhadap AOIP,” jelas Presiden.

Pertemuan dengan PM Jepang

Terkait kerja sama ekonomi dengan Jepang, Jokowi mendorong penyelesaian IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). “Kinerja kerja sama ekonomi kita cukup baik. Saya yakin kinerja ini akan dapat lebih baik jika kita dapat selesaikan IJEPA segera,” kata Jokowi kepada Fumio Kishida.
 
Mengenai pembangunan infrastruktur, Jokowi mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase 1 hari ini dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu. “Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu,” kata Presiden.

Kerja sama di kawasan juga menjadi hal yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral tersebut. Presiden Jokowi mengatakan, keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Presiden menggarisbawahi pentingnya untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dan membangun industri hijau di kawasan.
 
“Saya mendorong implementasi konkret sinergi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP). Tahun depan, Indonesia juga akan mendorong engagement negara Pasifik dengan ASEAN. Indonesia juga ingin mengajak Jepang mempererat kerja sama dengan negara-negara di Pasifik,” kata Jokowi.

RI-Uni Eropa

Presiden Jokowi mendorong agar perundingan kerja sama Indonesia–Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat mengalami kemajuan yang signifikan. “Perundingan ke-12 sudah dijadwalkan di akhir 2022. Saya berharap perundingan akan mengalami kemajuan termasuk untuk isu pengadaan barang pemerintah, UKM dan pajak ekspor,” Jokowi dalam pengantarnya.

Sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, Presiden Jokowi juga menginginkan agar kerja sama ASEAN dan Uni Eropa makin meningkat. Terkait G20, Jokowi juga meminta Komisi Eropa dan G7 untuk dapat memberikan dukungan dan fleksibilitas agar KTT G20 bisa menghasilkan deklarasi.

 “Saya ingin hasil kerja konkret G20 yang ditunggu dunia tetap dapat dihasilkan. Sekali lagi dukungan Yang Mulia akan sangat dihargai,” kata Presiden.

Presiden Komisi Eropa mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20 yg terus berupaya merumuskan solusi bersama terhadap krisis global. Indonesia dipandang sebagai mitra terpercaya dalam berbagai isu strategis termasuk energi terbarukan dan keamanan pangan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home