Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 10:35 WIB | Rabu, 22 Desember 2021

Jokowi Lakukan Groundbreaking Pembangunan Kawasan Industri Hijau di Kaltara

Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Utara, pada hari Selasa (21/12). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

BULUNGAN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Provinsi Kalimantan Utara, pada hari Selasa (21/12). Dari kawasan tersebut, Indonesia akan memulai proses transformasi ekonomi dan masuk kepada hilirisasi serta industrialisasi.

Keberadaan Kawasan Industri Hijau Indonesia diharapkan akan menjadi kawasan industri terbesar di dunia tersebut mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya PT Kayan Hydropower Nusantara yang akan berinvestasi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau.

“Kami dari PT Kayan Hydropower sangat bangga bahwa event ini dihadiri oleh Bapak Presiden dan Bapak Presiden juga sudah mengucapkan hal yang sama di beberapa event dunia seperti di COP26 dan G20. Jadi, menurut saya, ini awal dari mimpi besarnya Indonesia untuk mewujudkan kawasan REBID (Renewable Energy Based Industrial Development) di Indonesia, dan ini pun akan menjadi REBID terbesar di dunia juga,” kata Direktur Utama PT Kayan Hydropower Nusantara, Antony Lesmana.

Antony menambahkan bahwa PLTA yang akan dibangun PT Kayan Hydropower di Sungai Mentarang diharapkan dapat menghasilkan listrik pertamanya pada tahun 2029 mendatang. PT Kayan Hydropower pun berkomitmen untuk terus memberikan suplai energi hijau ke kawasan industri tersebut.

“Jika ini dibangun, ini akan menjadi salah satu dam tertinggi di Indonesia dan nomor dua tertinggi di dunia juga. Kita akan menyuplai listrik untuk dari green energy-nya dari renewable energy, untuk ke kawasan industri di Tanah Kuning ini melalui PT Kelik,” kata Antony.

PT Adaro Energy Tbk juga turut berkomitmen untuk masuk dan membangun industri alumunium dalam negeri. Selain bermanfaat untuk mengurangi impor, keberadaan industri alumunium di Kalimantan Utara juga diharapkan dapat mendatangkan banyak investasi serta menciptakan lapangan pekerjaan.

“Apabila kita memiliki industri alumunium, kami juga berharap nantinya industri otomotif seperti (untuk) body, sasis, yang membutuhkan alumunium bisa dibuat juga di Kaltara ini. Jadi sungguh besar harapannya, kami sangat semangat, dan berharap project ini sangat sukses,” kata Ario Rachmat selaku Wakil Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk.

Sejumlah perusahaan yang berinvestasi, dan masyarakat sekitar kawasan industri juga antusias dengan adanya pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Mereka berharap pembangunan kawasan industri tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

“Sangat antusias sekali sebenarnya, jadi memang ini dirindukan oleh masyarakat Kalimantan Utara, apalagi di era reformasi sejak tahun 1999, memang sangat diharapkan supaya Kaltara ini bisa maju, atau minimal sama dengan provinsi-provinsi yang lain. Maka dengan adanya kawasan industri ini membuka tenaga kerja untuk masyarakat Kalimantan Utara,” kata Datu Yasir Arafat selaku Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home