Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 08:21 WIB | Selasa, 27 Oktober 2015

Jokowi Minta Obama Dukung RI Diterima Jadi Anggota TPP

Presiden RI, Joko Widodo bersama dengan Presiden AS, Barack Obama (Foto: setkab.go.id)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Persiden AS, Barack Obama, di Washington mengatakan Indonesia akan bergabung dengan pakta perdagangan bebas Trans Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) yang dipelopori oleh AS.

"Indonesia bermaksud bergabung dengan TPP," kata Jokowi di Oval Office, Senin (26/10). Ia tidak secara terperinci menjelaskan pernyataan tersebut. Namun, Jokowi menekankan bahwa Indonesia menganut perekonomian terbuka.

Obama menyambut pernyataan Jokowi dengan mengatakan Indonesia telah berada pada "arah yang benar."

"Kami ingin menjadi mitra Anda," kata Obama, sebagaimana dikutip oleh AP.

Setelah tidak menaruh antusiasme untuk bergabung di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia berbalik 180 derajat dengan menyatakan ingin bergabung dengan TPP. Sebelumnya, Jokowi telah menyatakan hal serupa, namun pernyataan di Washington ini merupakan indikasi terkuat.

Setelah TPP disahkan dan berlaku - sebuah proses yang memakan waktu beberapa tahun - negara-negara anggta akan memangkas tarif dan merampingkan aturan perdagangan di antara mereka.

Para pengamat memperkirakan Jokowi akan menghadapi oposisi yang kuat atas keputusannya bergabung dengan TPP, di tengah besarnya penolakan terhadap liberalisasi ekonomi. Menurut data Bank Dunia tahun 2015, peringkat Indonesia tentang kemudahan berbisnis berada di urutan 172 dari 189 negara.

Berbicara di sebuah forum yang terpisah pada Senin, Perwakilan Dagang AS, Michael Froman, mengatakan AS telah memiliki "keprihatinan serius" tentang hambatan investasi di Indonesia. Dia tidak secara khusus menyinggung prospek Indonesia bergabung dengan TPP, tetapi ia mengatakan "negara-negara yang mampu dan bersedia untuk memenuhi standar, berpotensi untuk disetujui."

TPP adalah pakta perdagangan bebas beranggotakan 12 negara di pantai Pasifik, yang mencapai kesepakatan pada 5 Oktober setelah negosiasi selama lima tahun.

Cikal bakal TTP adalah Trans-Pacific Strategic Economic Partnership Agreement (TPSEP atau P4) beranggotakan Brunai, Cile, Selandia Baru dan Singapura pada 2005. Pada awal 2008, delapan negara lainnya menyatakan ikut bergabung yaitu Australia, kanada, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, AS dan Vietnam.

TPP bertujuan untuk memperkecil hambatan perdagangan di antara negara anggota, menciptakan mekanisme penyelesaian masalah investasi, mempromosikan inovasi, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan serta menciptakan lapangan kerja.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home