Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:06 WIB | Rabu, 24 Februari 2016

Jokowi Minta Pemberantasan Narkoba Lebih Gila

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. (Foto: Dok. satuharapan.com/Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – ‎Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta pemberantasan narkotika dan obat terlarang (narkoba) dilakukan lebih komprehensif. Menurutnya, narkoba merupakan masalah terbesar bangsa Indonesia saat ini.

"‎Saya ingin agar ada langkah-langkah pemberantasan narkoba yang lebih gencar lagi, lebih berani lagi, yang lebih gila lagi, lebih komperhensif lagi, dan dilakukan secara terpadu," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Terbatas yang membahas masalah narkoba di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, hari Rabu (24/2).

Presiden Jokowi pun meminta kementerian/lembaga menghilangkan egosektoral dalam menangani masalah narkoba di Indonesia. Seluruh kementerian/lembaga seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, TNI, Kementerian Hukum dan HAM, Bea Cukai, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehata, Kementerian Sosial, bersinergi untuk melakukan langkah terpada pemberantasan narkoba.

"Jangan hanya menyatakan perang terhadap narkoba dan jaringan peredarannya, harus ada penegakan hukum lebih keras lagi, lebih tegas lagi pada jaringan-jaringan yang terlibat karena narkoba ini sudah merasuk ke mana-mana," kata dia.

Bahkan, Presiden Jokowi juga meminta dilakukan penutupan semua celah penyelundupan narkoba. Misalnya pada pintu-pintu masuk di pelabuhan maupun bandar udara.

Dia menambahkan, kampanye terkait bahaya narkoba juga harus kembali digencarkan. Tidak ketinggalan, kata Presiden Jokowi, peningkatan pengawasan penyebaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan harus ditingkatkan.

"Secara rutin mungkin bisa sebulan dua kali, setiap bulan sekali, lembaga pemasyarakat harus dicek secara mendadak oleh BNN dengan Polri. Karena menurut saya peredaran di situ mingkin lebih mungkin dari 15 persen peredaran yang ada.

Terakhir, Presiden Jokowi meminta pengefektifan rehabilitasi korban narkoba dijalankan lebih efektif. Sehinga penyalahgunaan obat terlarang di Indonesis bisa dihentikan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home