Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:40 WIB | Jumat, 22 November 2019

Jokowi Minta Reformasi Perpajakan Terus Dilakukan

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bertopik "Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian" di Kantor Presiden, Jakarta pada Jumat (22/11/2019). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo meminta reformasi perpajakan harus dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi.

"Saya minta reformasi perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak terus dilakukan mulai dari perbaikan administrasi, peningkatan kepatuhan, penguatan basis data dan sistem informasi perpajakan," kata Presiden saat membuka rapat terbatas bertopik "Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian" di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/11).

Presiden juga meminta menterinya mengawal konsistensi dan keberkaitan antara reformasi perpajakan di tingkat pusat dengan pembenahan pengaturan pajak dan retribusi daerah.

Selain itu, implementasi insentif perpajakan dinilai Presiden penting dilakukan untuk mendukung peningkatan daya saing, penciptaan lapangan kerja.

Presiden juga mengingatkan penyederhanaan dan percepatan perizinan juga harus semakin ditingkatkan.

"Pemberian insentif perpajakan bukan satu-satunya penentu dalam rangka peningkatan daya saing kita, karena fasilitas insentif perpajakan harus berjalan beriringan dengan penyederhanaan dan percepatan perizinan investasi, sinkronisasi dengan perda yang mengatur pemungutan pajak daerah maupun retribusi daerah," demikian Presiden.

Kemudian untuk memaksimalkan penerimaan perpajakan pada era digital, Presiden pun meminta perlakuan yang sama dalam pemungutan pajak bagi pelaku usaha konvensional maupun e-Dagang. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home