Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 16:19 WIB | Rabu, 17 Maret 2021

Jokowi: Organisasi Yang Tidak Adaptif Tergilas Perubahan

Jokowi membuka Kongres XX PMII secara virtual.
Presiden Joko Widodo membuka Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, hari Rabu (17/3). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Dunia yang berubah dengan cepat dan mendisrupsi semua sektor kehidupan, itu akan selalu tidak ramah bagi yang enggan bersiap untuk berubah dan berhenti belajar. Sudah banyak organisasi yang tergilas oleh karena ketidaksigapan untuk beradaptasi terhadap perubahan.

“Kader-kader PMII harus bisa menjadi navigasi perubahan. PMII harus terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kepemudaan yang inovatif dan adaptif. Membuka diri dan adaptif terhadap hal-hal yang baru,” kata Presiden Joko Widodo, hari Rabu (17/3).

Jokowi menyampaikan sambutan secara virtual pada Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tahun 2021 dari Istana Negara, Jakarta. Jokowi berharap PMII mampu menjadi navigasi perubahan yang akan terus tumbuh di tengah perubahan zaman dalam mengawal perjalanan bangsa, membela NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan bhinneka tunggal ika.

Jokowi juga menyampaikan apresiasi bagi para kader PMII yang telah menunjukkan komitmen kebangsaan yang kuat, konsisten menyuarakan kepedulian dan keadilan terhadap sesama, serta merawat optimisme generasi muda dengan semangat keislaman dan keindonesiaan.

Di tengah dinamika perkembangan dunia saat ini, kader-kader PMII dituntut menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan itu akan berperan dalam menentukan kemajuan bangsa.

“Buat kader-kader PMII, menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardhu ‘ain. Kenapa? Karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam yang akan ikut menentukan maju dan mundurnya Indonesia di masa depan,” kata Jokowi.

Kongres PMII kali ini bertema “Organisasi Maju untuk Peradaban Baru” dan digelar di Gedung Kesenian, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Jokowi juga meminta dukungan dan partisipasi kader PMII untuk menjadi bagian jihad kebangsaan dalam membantu menyelesaikan persoalan bangsa, seperti penanganan pandemi beserta dampaknya yang saat ini menjadi prioritas utama pemerintah.

“Pemerintah masih terus bekerja keras memulihkan kesehatan masyarakat dan membangkitkan ekonomi nasional. Berbagai kebijakan telah dilakukan. Banyak program prioritas diluncurkan yang bertujuan menolong ekonomi rakyat supaya tetap bisa bertahan,” ujarnya.

Kepala Negara juga berharap agar Kongres XX PMII ini nantinya mampu menghasilkan rumusan program strategis yang dapat menjawab berbagai persoalan kemahasiswaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan untuk mewujudkan kemajuan PMII dan bangsa Indonesia di masa mendatang.

Hadir mendampingi Presiden secara langsung ialah Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sementara Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, dan sejumlah peserta kongres PMII mengikuti acara dari Kota Balikpapan, serta dari daerah masing-masing melalui konferensi video.

Kongres XXXI HMI

Pada hari yang sama Jokowi juga membuka Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tahun 2021. Kongres yang digelar di Surabaya pada 17 hingga 22 Maret 2021  dengan tema “Merajut Persatuan untuk Indonesia Berdaulat dan Berkeadilan.”

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa HMI merupakan organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat dan para pemimpin bangsa yang berkontribusi pada ladang pengabdian yang luas dan beragam. Banyak sekali kader-kader HMI yang kini menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam Kabinet Indonesia Maju.

“Tetapi tantangan kita ke depan semakin besar. Kita tahu saat ini kita berada di era disrupsi dengan perubahan yang sangat cepat. Kita tidak boleh terpaku hanya pada kebesaran-kebesaran masa lalu,” kata Jokowi.

Jokowi mengharapkan HMI mampu meneruskan dan mewujudkan cita-cita besar para pendiri untuk menyelaraskan keislaman dan keindonesiaan, memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman, dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa.

Upaya-upaya tersebut harus sesuai dengan semangat pembaruan, adaptif dan lincah terhadap perubahan, serta cepat dan cerdas dalam bertindak.

Dalam mewujudkan cita-cita besar tersebut, HMI juga harus berkolaborasi dalam berbagai agenda penting pembangunan bangsa.

“Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan, melahirkan, SDM unggul serta pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantarkan bangsa ini siap berkompetisi dalam era hiperkompetisi,” katanya.

Mendampingi Presiden secara langsung pada acara itu Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan sejumlah peserta kongres HMI lain mengikuti dari Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, serta dari daerah masing-masing melalui konferensi video.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home