Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 18:36 WIB | Kamis, 28 Juli 2022

Jokowi pada CEO Korea Selatan: Kalau Ada Kendala Sampaikan ke Saya

Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Lotte Hotel, Seoul, pada Kamis pagi, 28 Juli 2022. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Dalam kunjungannya di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo, menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Seoul, pada hari Kamis pagi, 28 Juli 2022. Dalam pertemuan, para CEO memberikan tanggapan atas iklim investasi di Indonesia yang dinilai sangat kondusif.

Meskipun demikian, Presiden Jokowi meminta para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan kepada para menteri atau bahkan kepada Presiden langsung.

“Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi, Pak Bahlil, atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya,” kata Presiden.

Presiden menegaskan bahwa saat ini pemerintah Indonesia terus menyederhanakan dan mempermudah regulasi dengan hadirnya omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. “Ini adalah sebuah reformasi struktural yang dilakukan Indonesia dalam rangka memberikan peluang investasi yang sebesar-besarnya,” lanjutnya.

Kepada para CEO, Presiden pun menyampaikan terima kasih atas investasi yang telah ditanamkan. Kepala Negara juga memandang tren investasi Korea Selatan menunjukkan peningkatan yang signifikan.

“Sekarang Korea Selatan adalah investor terbesar keenam di Indonesia, ini sebuah capaian yang sangat bagus dan harapan kita semuanya Korea Selatan bisa masuk ke nantinya tiga besar, top 3 di Indonesia,” katanya.

Presiden menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal yang pertama berada pada angka 5,01 persen, kemudian inflasi juga masih bisa dikendalikan di angka 4,3 persen.

“Surplus perdagangan Indonesia di semester pertama tahun ini mencapai USD 24,8 miliar, sebuah lompatan bagai kami yang sangat besar. Ini juga banyak karena dukungan dari bapak-bapak semuanya terutama yang orientasinya ekspor,” katanya.

Di akhir sambutannya, Presiden mengajak para CEO untuk maju bersama dalam mengembangkan perekonomian. “Mari kita melangkah maju bersama Indonesia dan Korea Selatan untuk membangun ekonomi yang lebih baik,” katanya.

Usai pertemuan, Presiden Jokowi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan PT Krakatau Steel dan POSCO Holdings.

Hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Investasi, Ikmal Lukman.

CEO perusahaan Korea Selatan yang hadir yaitu CEO of POSCO, Kim Hag-dong, Vice Chairman/CEO of Lotte Chemical, Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO of LG Corp, Brian Kwon, Chairman of CJ Group, Sohn Kyung-Sik, Chairman of LS Group, Koo Ja-Eun, Vice Chairman/CEO of GS E&C, Lim Byeong-yong, CEO of Samsung Electronics, Roh Tae-moon, CEO of LX Holdings, Roh Jin-seo, Chairman of Taekwang, Park Joo-hwan, Chairman of KCC Glass, Mong-ik Chung, dan Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Park Tae-sung.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home