Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 00:55 WIB | Sabtu, 05 November 2016

Jokowi Sebut Aksi 4 November Ditunggangi Aktor Politik

Pengunjuk rasa melintas dekat kobaran api saat unjuk rasa 4 November di Jakarta, Jumat (4/11) malam. Aksi menuntut pemerintah untuk mengusut dugaan penistaan agama berakhir bentrok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden RI Joko Widodo menyebut aksi yang dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat hari Jumat (4/11) ini telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik. Entah siapa aktor politik yang dimaksud oleh mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

“Saya mengapresiasi ulama, kyai, dan habib yang memimpin umatnya. Tapi kita menyesalkan kejadian bada Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor politik,” kata dia di Istana Negara, Jakarta Pusat, hari Sabtu (5/11) dini hari.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh lebih dari 100.000 orang dari berbagai ormas Islam ini awalnya berlangsung kondusif mulai dari pukul 12.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Namun, keadaan mulai memanas ketika salah satu provokator mulai menyerang aparat keamanan.

Saat itu, aparat keamanan langsung melemparkan gas air mata ke arah ratusan demonstran yang bertahan di depan Istana Negara.

Bahkan situasi ricuh ini juga terjadi di beberapa titik lainnya seperti di Muara Karang dan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kemudian, Presiden Jokowi langsung menggelar rapat koordinasi terbatas bersama beberapa menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Kemudian Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Wakil Kapolri Komjen Pol. Syafruddin, dan para Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, serta Johan Budi S.P.

Aksi unjuk rasa ini menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki  Tjahaja Purnama diproses secara hukum atas dugaan penistaan agama karena dinilai telah menghina Alquran.

Presiden Jokowi memastikan proses hukum tetap berlanjut dengan tegas, cepat dan transparan. Dia pun meminta pengunjuk rasa untuk pulang ke rumah atau daerah masing-masing.

“Biarkan aparat keamanan bekerja pada proses penegakan hukum. Saya mengapresiasi kerja keras petugas keamanan yang menjaga kondusifitas, tenang dan menjaga lingkungan masing-masing,” kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home