Jutaan Orang Bergabung dalam Pawai Persatuan di Prancis
Warga berbagai kota di dunia juga menggelar aksi solidaritas yang sama.
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari tiga juta orang ambil bagian dalam pawai persatuan di berbagai tempat di Prancis setelah 17 orang meninggal dalam tiga hari serangan mematikan di Paris. Lebih dari 40 pemimpin dunia bergabung dalam pawai di Paris itu sebagai ungkapan solidaritas atas serangan teroris pada hari Rabu (7/1).
Orang-orang yang memenuhi jalan di ibu kota Prancis, Paris, diperkirakan hingga 1,6 juta, namun tidak mudah untuk mem perkirakan jumlah mereka. Sementara di sejumlah kota di di Eropa menggelar aksi yang sama, seperti dilaporkan media Prancis, France24.com.
Sementara itu, media Jerma, Deutsche Welle, menyebutkan pawai solidaritas setelah serangan ke majalah Charlie Hebdo juga di gelar di Berlin, Bonn, London, Brussels, Madrid, Montreal, Moskow, Istanbul, Beirut, Yerusalem, dan Ramallah. Mereka dalam semangat yang sama dengan jutaan oarang yang berbaris di Paris.
Disebutkan bahwa warga kota di berbagai negara di seluruh dunia telah menunjukkan solidaritas setelah serangan terhadap majalah Charlie Hebdo oleh kelompok yang disebut-sebut terkait dengan jaringan Al-Qaeda dan negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Para demonstran itu ingin menunjukkan persatuan setelah serangan yang juga ditujukan kepada polisi, dan supermarket halal. Dan pemerintah Prancis mengatakan pawai itu merupakan rekor tertinggi.
Pawai itu dimulai oleh keluarga korban serangan pada pekan lalu, mulai dari Place de la Republique dan menyatu di Place de la Nation.
Beberapa kota Perancis lainnya juga melakukan aksi demo. Kementerian dalam negeri mengatakan jumlah peserta di seluruh Perancis setidaknya 3,7 juta, termasuk 1,6 juta di Paris, namun diakui sulit untuk mendapatkan angka yang jelas.
Para pemimpin dunia yang datang termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, Presiden Uni Eropa Donald Tusk, dan Raja Yordania Abdullah II.
"Paris adalah ibu kota dunia saat ini," kata Presiden Prancis, Francois Hollande, seperti dikutip BBC News.
Para pemimpin itu mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pawai dimulai. Dan para peserta unjuk rasa meneriakkan "Liberte" ("kebebasan") dan "Charlie", mengacu pada mana majalah Charlie Hebdo.
Beberapa melambaikan bendera Perancis, bersorak, dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Satu Pendulang Intan Meninggal Usai Tertimbun Longsor
BANJARBARU,SATUHARAPAN.COM - Kapolsek Cempaka, Polres Banjarbaru , Polda Kalimantan Selatan Iptu Ket...