Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben Ezer Siadari 18:36 WIB | Selasa, 21 April 2015

KAA - PM Palestina Pilih Bicara Dagang Ketimbang Perang

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah (Foto:aacc.2015.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan sudah cukup negaranya mengalami penindasan dari Israel. Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan momentum yang tepat untuk memberitahukan dunia tentang negara Palestina yang membutuhkan bantuan dalam bentuk kerjasama perdagangan dan perekonomian lainnya.

Dukungan negara-negara Asia dan Afrika, menurut dia, bisa dilakukan melalui perjanjian kerjasama, tidak hanya bantuan militer, melainkan kerjasama perekonomian dan perdagangan. Hal ini ia percayai dapat menjadi langkah alternatif, agar negara lain dapat membantu mewujudkan kemerdekaan Palestina.

"Kami mengharapkan komitmen yang kuat dari seluruh negara-negara sahabat untuk kerjasama konkret mewujudkan kemerdekaan Palestina. Kerjasama ekonomi dapat membantu Palestina untuk merdeka. Kami butuh negara-negara lain untuk membangun kerjasama ekonomi, perdagangan, dan kantor Duta Besar Palestina," ujar Rami kepada wartawan di sela-sela gelaran Asian African Bussiness Summit (ABBS) 2015, side event Peringatan KAA di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4), dikutip dari laman resmi KAA, aacc.2015.id.

Ia mengatakan, melalui semangat KAA tahun 1955, pemerintah Palestina meminta seluruh negara Asia dan Afrika membantu mengentaskan kolonialisme dengan membangun kerjasama perekonomian.

"Kita dapat dukungan dari Liga Arab, karena mereka merupakan negara minyak bumi. Kita saat ini butuh tindakan konkret, tidak hanya membicarakan permasalahan perang yang sedang terjadi di negara kami," tutur Rami.

Secara khusus, Rami juga mengajak pemerintah Indonesia untuk membangun kerjasama perekonomian, karena memiliki potensi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Banyak barang komoditas yang diperlukan di negaranya, sehingga berdampak positif bagi perkembangan perekonomian keduanya.

"Indonesia merupakan negara yang berpotensi dalam membangun kerja sama, karena banyak barang-barang yang dibutuhkan di sini (Palestina)," pungkasnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home