Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 15:41 WIB | Senin, 23 Mei 2016

Kacang Bogor, Kaya Karbohidrat Rendah Lemak

Kacang Bogor (Vigna subterranea (L.) Verdcourt.). (Foto: hellobogor.com)

SATUHARAPAN.COM –  Di pasar, kacang yang satu ini disebut kacang bogor. Di Jawa Timur, kacang yang sama ini disebut kacang kapri.

Sebagai sumber protein, kacang bogor kurang populer karena produksinya yang rendah. Hingga kini, kacang bogor “hanya” dianggap sebagai penganan camilan. Padahal, kacang bogor potensial dikembangkan karena memiliki keunggulan sangat tahan keterbatasan hara tanah.

Kacang bogor adalah anggota famili Leguminoceae/Papilionaceae, subfamili Papilionoidae, genus Vigna dan spesies Vigna subterranea (L.) Verdcourt. Kacang bogor, menurut penelitian Kuswanto, Fakultas Pertanian Universitas Brawiyaya, termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri.

Bunganya hampir sama dengan bunga kacang panjang, baik bentuk, susunan, maupun warnanya. Penyerbukan sendiri pada kacang bogor sangat didukung oleh struktur bunganya.

Kacang bogor, menurut Wikipedia, merupakan terna semusim dengan cabang-cabang lateral yang menjalar di permukaan tanah. Tanaman ini memiliki daun majemuk dengan tiga anak daun yang berbentuk agak elips. Tangkai daun panjang, tumbuh tegak, dan sedikit berbulu.

Bunga kacang bogor termasuk bunga tipe kupu-kupu. Bunga muncul dari ketiak daun dan tumbuh menyebar. Mahkota bunga berwarna kuning muda, kuning tua kemerah-merahan, dan ada pula yang berwarna merah gelap. Ukuran bunga kecil, kurang dari satu sentimeter, panjang tangkai bunga tidak lebih dari 1,5 cm. Setelah terjadi penyerbukan tangkai bunga memanjang dan mendorong bakal buah yang berkembang menjadi buah ke dalam tanah.

Buah kacang bogor bertipe polong. Polongnya membulat, berkerut-kerut, dengan panjang 1 - 1,5 cm. Satu polong biasanya berisi satu biji, kadang-kadang dua. bijinya membulat, halus, dan keras jika telah masak dan kering. Warna biji krem, hitam, coklat, merah, atau bertutul-tutul.

Kacang bogor, mengutip dari Wikipedia, adalah tanaman asli Afrika Barat. Kuswanto, dalam karya penelitiannya menyebutkan dari Afrika Barat, tanaman ini kemudian dibudidayakan di daerah sub Sahara Afrika, terutama pada daerah semi kering. Di Asia, kacang bogor dibudidayakan di India, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Dalam bahasa Inggris, kacang ini disebut groundnut, atau Bambara groundnut.   

Dalam bahasa Bambara sendiri, salah satu wilayah di Mali (Bamanankan), kacang jenis ini disebut tiganinkurun, yang secara harfiah berarti kacang kecil yang keras (tiga berarti kacang).

Sementara itu, di Afrika Barat sendiri, nama kacang ini pun beragam, di antaranya di Hausa disebut gurjiya atau kwaruru. Nama lainnya kwam (Goemai),  ngangala (Kanuri). Namanya semakin beragam di wilayah Afrika lain, seperti njugumawe (Swahili), ntoyo, katoyo, mbwiila (Zambia). Di Malagasy, nama kacang ini berubah menjadi voanjobory, yang berarti kacang bulat.  

 Di Malaysia, kacang bogor disebut kacang poi.

Kandungan Lemak Lebih Rendah daripada Kacang Tanah

Kacang bogor dikonsumsi dengan cara direbus. Biji kacang bogor biasanya dimakan ketika masih agak lunak, karena jika telah masak terlalu keras untuk dimakan.

Potensi kacang bogor, adalah sebagai bahan pangan alternatif sebagai penghasil protein dan karbohidrat. Kuswanto dan tim dalam penelitiannya menyebukan pada biji kering mengandung 16 – 21 persen protein, 50 – 60 persen karbohidrat, dan 4,5 – 6,5 persen lemak. Selain itu, juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin B1. Wikipedia menyebutkan proteinnya kaya asam amino metionin. Biji kacang bogor hanya mengandung 6-12 persen lemak, sekitar separuh dari kandungan lemak kacang tanah.

Biji kering biasanya diproses dahulu menjadi tepung. Di sebagian Negara Afrika, contohnya di Harare, biji kering juga dipakai sebagai bahan utama pembuatan susu.

Kacang bogor cocok tumbuh sampai ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata tahunan yang dibutuhkan 19-27 derajat celsius, dengan penyinaran matahari yang cukup. Curah hujan yang dikehendaki berkisar antara 500-3.500 mm per tahun.

Kebutuhan iklim kacang bogor sama dengan kacang tanah, yakni menyukai banyak hujan dan sinar matahari, tetapi kacang bogor lebih toleran kondisi rendah hara dan kekurangan air. Tanaman ini kurang tanggap terhadap pemupukan nitrogen karena mampu memanfaatkan nitrogen dari bakteri pengikat N udara.

Penanaman di dataran rendah banyak dilakukan di Indonesia. Salah satu kelebihan kacang bogor adalah kemampuannya untuk hidup di tanah dengan unsur hara yang minim dan kurang air. Kemampuan tersebut menjadikan tanaman ini mampu tumbuh dan banyak dikembangkan di daerah kering Afrika tropis.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home