Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 15:41 WIB | Senin, 08 Desember 2014

Kadin Dukung Kenaikan Harga BBM

Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri 2014 di Hotel Pullmann Central Park, Podomoro City, Jakarta Barat, Senin (8/12). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kamar Dagang dan Industri 2014 melalui Ketua Umum Kadin 2014 Suryo Bambang Sulistio mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi asal dana tersebut dialihkan ke sektor produktif yang akan memberi sedikit keleluasaan bagi pemerintah untuk membiayai sektor-sektor sosio-ekonomis yang dibutuhkan oleh rakyat banyak terutama para petani, nelayan serta rakyat miskin di pedesaan.

“Kadin juga mengikuti dengan seksama atas target peningkatan tax ration dari 12 persen menjadi 16 persen yang dicanangkan oleh bapak Presiden. Semoga peningkatan pajak lebih ditujukan pada upaya extensifikasi wajib pajak dari kenaikan tarif pajak dan penambahan jenis pajak baru terhadap dunia usaha,” kata Ketua Umum Kadin 2014 Suryo Bambang Sulistio dalam Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri 2014 di Hotel Pullmann, Central Park Podomoro City, Jakarta Barat, Senin (8/12).

Dia menyatakan bahwa hutang luar negeri pihak swasta pada akhir September tahun ini sudah mendekati jumlah USD 160 milyar (sekitar Rp. 1975 triliun). Besarnya hutang swasta inni disebabkan oleh tingginya bunga pinjaman di dalam negeri. Sedangkan bunga di luar negeri jauh lebih rendah. Dengan kenaikan BI Rate menjadi 7,75 persen dapat diharapkan biaya pendanaan dari sumber dalam negeri akan lebih berat dipikul oleh dunia usaha.

“Atas dasar itu, maka peningkatan pajak akan membuat dunia usaha tidak dapat bersaing di manapun, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun depan,” kata dia.

Pendirian Bank Pembangunan Indonesia

Dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2014, Suryo mengusulkan pendirian Bank Pembangunan Inndonesia yang akan memberikan pinjaman jangka panjang dengan bunga ringan. Tujuan pendirian bank tersebut adalah untuk memungkinkan usaha nasional ikut serta dalam pembangunan infrastruktur yang masif dan luas di tahun-tahun yang akan datang.

Menurutnya, dalam hal investasi, Indonesia merupakan tujuan yang paling menarik.

“Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kemudahan proses usaha dan investasi. Kadin menyambut dengan gembira atas rencana pemerintah untuk memangkas 650 aturan tentang tanah yang selama ini menghambat pembangunan.”

Selain itu, Suryo menyambut baik rencana pemerintah untuk pelaksanaan program penyatuan perizinan melalui satu pintu. Menurutnya, kalau upaya pemerintah ini terwujud maka tanggung jawab dunia usaha adalah menciptakan efisiensi dalam proses produksi maupun proses usaha untuk meningkatkan daya saing.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home