Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 20:14 WIB | Rabu, 23 Oktober 2013

Kadinkes: Penularan HIV di Jakarta Tertinggi karena Heteroseksual

Dr. Dien Emmawati (tengah), Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Dr. Dien Emmawati mengatakan, Penularan yg paling berbahaya, di DKI itu heteroseksual. "Sebelumnya pernah karena penggunaaan narkoba. Tapi survei sekarang yg paling tinggi adalah heteroseksual." kata Dien di Balai Kota, Jakarta Pusat (22/10).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jakarta, penderita AIDS sebanyak 6.973 kasus. Kemudian yang terjangkit HIV itu setiap tahun didapatkan 24.807 kasus.

"Data kita, penderita AIDS, artinya orang yang sudah sakit, itu sebanyak 6.973 kasus. Kemudian yg terjangkit HIV itu setiap tahun kita dapatkan, baik dari pemeriksaan dan survei berjumlah cukup tinggi, 24.807." kata Dien menjabarkan.

"HIV itu tidak AIDS, tapi kalau lama-lama tidak diobati akan jadi AIDS."

Penderita HIV di Jakarta memang meningkat. Namun angka penderita kematian akibat HIV menurun. "Meningkat sedikit. Tapi Angka kematian turun," tutur Dien.

Saat ini terdapat program VCT (Voluntary Counselling and Testing) yaitu program yang diberikan bagi masyarakat miskin dan dilaksanakan di semua puskesmas Kecamatan.

Dien juga mengatakan program VCT ini terutama untuk periksa hepatitis, GO, dan HIV. Biaya pemeriksaan bisa 600-800 ribu. Namun, khusus masyarakat miskin DKI dibayar oleh Pemprov DKI.

Program VCT juga dilakukan pada ibu hamil. Menurut Dien, ini akan membantu melindungi bayi yang rentan terkena HIV. "Mereka juga potensial terkena HIV. Kalau begitu bayi lahir, langsung diproteksi dan diobati dengan baik, nanti dia akan sembuh."

Kemudian, lanjut Dien, berdasarkan data di Dinkes, program jarum suntik steril sudah ada 1.831 sampai dengan Desember 2012. Artinya, tambah Dien, cukup banyak.

"Jarum suntik kita berikan ke PMI (Palang Merah Indonesia) dengan ada jaminan. Jadi yg jarum suntik steril yang sudah digunakan tadi kita ambil, supaya tidak saling tukar. Kita tidak inginkan saling tukar jarum suntik." kata Dien.

Dien menjelaskan Dinkes terus mendata jumlahnya, kemudian mengobati, serta melakukan langkah preventif. Ia optimis supaya tidak ada lagi kasus HIV baru di Jakarta. "Tujuan kita ke sana," harapnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home