Loading...
HAM
Penulis: Martahan Lumban Gaol 20:35 WIB | Jumat, 06 Juni 2014

Kakak Perempuan Sudan "Murtad" Setuju Adiknya Dihukum Mati

Meriam Yahya Ibrahim Ishag bersama kedua orang anaknya mendekam dalam penjara di Ibu Kota Khartoum. Dia ditangkap dan sedang menunggu hari terakhirnya. (Foto: alarabiya.net)

KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM - Kakak perempuan Kristen Sudan yang akan dieksekusi mati menyatakan dukungannya agar sang adik menjalani hukuman tersebut. Menurutnya, adiknya itu telah menghina keluarga, dengan berpindah keyakinan.

Kepada CNN, sang kakak, Al-Samani al-Hadi mengatakan bahwa ia menyerahkan adiknya kepada pihak berwenang, karena keluarganya berlatar belakang Muslim, dan adiknya tersebut harus bertobat.

Wanita yang akan dihukum mati tersebut bernama Meriam Yahya Ibrahim Ishag. Kini ia tengah mendekam dalam penjara di Ibu Kota Khartoum. Dia ditangkap dan sedang menunggu hari terakhirnya, usai Pengadilan Khartoum memutuskan bahwa dia bersalah, dan pernikahannya pada 2011 dianggap perzinahan.

Meriam dianggap "murtad" bulan lalu oleh Pengadilan Khartoum. Namun menurut Meriam, ayahnya beragama Muslim ketika dirinya masih muda, dan ia dibesarkan oleh ibunya yang beragama Kristen Ortodoks.

Menurut Samani, dia rela dan ikhlas bila Meriam dieksekusi mati. Menurutnya, pihak keluarga sudah tidak menerima adiknya itu lagi.

"Namun jika dia bertobat dan kembali menjadi Muslim, kami akan menerimanya," ucapnya.

Menurut Samani, masuknya Meriam ke Kristen telah mencoreng nama keluarganya. Hingga kini Meriam masih dipenjara, bahkan dua pekan lalu, Meriam melahirkan bayi perempuan yang kini tinggal bersamanya di balik jeruji besi. (alarabiya.net)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home