Kapolres Puncak Jaya: 10 Korban Pertikaian Pilkada Dievakuasi ke Jayapura
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM-Kapolres Puncak Jaya, Papua Tengah, AKBP Kuswara, mengatakan 10 korban pertikaian antar pendukung pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah pilkada (Pilkada) Kabupaten Puncak Jaya dievakuasi ke Jayapura.
Evakuasi korban pertikaian sudah dilakukan sejak hari Rabu (27/11), namun saat ini masih ada tiga korban yang belum bisa dievakuasi, karena terbatasnya penerbangan. "Korban-korban yang sudah dievakuasi itu dirawat di RSUD Jayapura," kata AKBP Kuswara saat dihubungi dari Jayapura, hari Kamis (28/11).
Kuswara mengatakan mereka dievakuasi, karena mengalami luka serius, sedangkan korban lainnya yang mengalami luka ringan, setelah mendapat perawatan diizinkan pulang. Dari data yang dihimpun disebutkan bahwa 94 orang terluka serta 40 rumah dibakar .
Ia mengatakan pertikaian antar pendukung pasangan calon itu sudah berulang kali terjadi. Oleh karena itu, pihaknya berharap para calon bupati dan wakil bupati dapat membantu meredakan pertikaian tersebut.
"Anggota masih terus bersiaga guna mengantisipasi aksi saling serang antara massa kedua pendukung calon bupati dan wakil bupati," kata Kuswara.
Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yaitu pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya-Mendi Wonorengga.
AKBP Kuswara mengatakan bahwa pihaknya telah meminta bantuan ke Polda Papua untuk menambah satu peleton Brimob. Permintaan bantuan itu karena massa kedua pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati bertikai hingga 40-an rumah terbakar dan 94 orang terluka.
"Keberadaan anggota Brimob itu memang untuk memperkuat personel Polres Puncak Jaya dalam melaksanakan pengamanan kewilayahan," kataAKBP Kuswara kepada ANTARA, Kamis.
Ketika dihubungi dari Jayapura, Kapolres Puncak Jaya mengatakan bahwa pertikaian massa kedua pendukung paslon itu sudah beberapa kali terjadi, termasuk pada hari Rabu (27/11) massa membakar puluhan rumah.
"Tercatat 10 orang yang mengalami luka parah dievakuasi ke Jayapura," kata Kapolres. Forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) bersama KPU dan Bawaslu Kabupaten Puncak Jaya telah melakukan mediasi dengan kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati tersebut.
Setelah pertemuan pada hari Kamis (28/11) di Mulia, Kapolres AKBP Kuswara, berharap tidak terjadi lagi aksi saling serang antarmassa kedua paslon. Kabupaten Puncak Jaya merupakan satu dari enam kabupaten di Papua Tengah yang menggunakan sistem noken.(dengan Antara)
Editor : Sabar Subekti
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...