Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 01:27 WIB | Selasa, 24 Maret 2020

Kasus Positif COVID-19 di RI menjadi 579

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020). (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah mencatat jumlah kasus orang yang positif virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia bertambah 65 kasus baru sehingga total sebanyak 579 kasus, sementara yang meninggal bertambah satu orang menjadi 49 orang.

"Sehingga total kasus (kumulatif) pada hari ini menjadi 579," kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona atau Covid 19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Senin (23/3).

Achmad Yurianto merincikan, 65 kasus baru itu di antaranya di Bali tiga orang, Banten sembilan orang, DKI Jakarta 44 orang, Jambi satu orang, Kalimantan Timur dua orang, Kepulauan Riau dan Maluku Utara masing-masing satu orang, serta empat orang masih dalam verifikasi di lapangan.

Sementara satu kasus yang meninggal di Sulawesi Selatan. "Ada satu tambahan lagi kasus yang meninggal dari data yang kami rilis kemarin 48, sehingga total kasus meninggal adalah 49," ujar Yuri.

Yuri mengatakan data tersebut berdasarkan perkembangan kasus yang baru dilaporkan 22 maret pukul 12.00 WIB sampai 23 maret pukul 12.00 WIB.

Sementara dilaporkan tambahan satu kasus yang sembuh atau negatif COVID-19 di DKI Jakarta sehingga total pasien yang sembuh atau negatif COVID-19 menjadi 30 orang.

Achmad Yurianto mengatakan peran masyarakat sangat besar untuk dapat mengendalikan penyebaran COVID-19 di Indonesia. 

Salah satu kunci untuk bisa menekan penyebaran virus corona tipe baru adalah dengan cara melakukan isolasi mandiri dengan benar. Untuk itu, Yurianto mengatakan perlu kesadaran masyarakat untuk bersikap proaktif melaksanakan bersama-sama. 

"Peran serta masyarakat untuk saling menjaga, mengingatkan dan saling bertenggang rasa menjadi modal dalam kegiatan ini," ujar Yurianto.

Yurianto menambahkan, menjaga jarak fisik untuk aktivitas sosial adalah langkah yang paling tepat dan benar di dalam mengurangi terjadinya penularan COVID-19.

"Menjaga jarak fisik langkah paling bagus dan paling benar mengurangi risiko terjadinya penularan," katanya.

Sambil menjaga jarak, ia pun mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan tangan dengan rajin cuci tangan dengan sabun.

"Harus ada upaya terus-menerus dan benar melaksanakan gerakan mencuci tangan dengan sabun," katanya.

Pemerintah terus mengingatkan itu kepada masyarakat dan diharapkan itu dapat disampaikan pula pada  komunitasnya.

Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak lagi menciptakan kerumunan orang atau kegiatan berkumpul di tempat sempit dalam jumlah orang banyak, ujar Yurianto. 

"Khususnya untuk anggota keluarga, harus pula mengingatkan untuk menjaga jarak yang cukup secara fisik dengan anggota keluarga yang lain," katanya. 

Lalu apabila salah satu anggota keluarganya memiliki keluhan seperti influenza, mulai dari demam, batuk, pilek, langsung saja mengambil langkah isolasi diri dan menggunakan masker sepanjang hari.

"Jangan menggunakan alat makan, alat minum secara bersama-sama. Biasakan untuk mencuci tangan dan mencuci alat-alat yang kita pakai menggunakan sabun," kata Yurianto.

Kemudian langkah isolasi diri itu diikuti dengan kegiatan monitoring diri, seperti apabila keluhan influenza terasa semakin berat, dengan gejala panas tinggi disertai batuk dan sesak napas. Maka anggota keluarga, ujar dia, harus segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat dan mudah dihubungi.

"Mari sama-sama kita rasional, mari sama-sama kita memanfaatkan fasilitas yang ada di negara ini baik secara langsung mendatangi dokter atau secara virtual menggunakan aplikasi-aplikasi di beberapa unicorn untuk konsultasi ini seperti Halodoc dan sebagainya," ujar dia.

Sikap proaktif itu bisa dipakai untuk mendapatkan informasi terus-menerus sehingga menghindarkan risiko terjadinya bertambahnya korban jiwa.

Secara global jumlah yang terpapar COVID-19 di dunia sebanyak 341.330 kasus, dari jumlah tersebut 99.040 sembuh dan 14.746 meninggal dunia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home