Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 10:54 WIB | Sabtu, 18 November 2017

Kate Walsh: Berserah kepada Tuhan Jadi Saat Paling Istimewa

Kate Walsh, pemeran Dr Addison Montgomery dalam serial Grey's Anatomy, kini aktif berkampanye tentang perlunya memeriksakan kesehatan secara rutin. (Foto: upi.com)

SATUHARAPAN.COM – Mendapatkan peran sebagai Dr Addison Montgomery di drama ABC, Grey's Anatomy dan Private Practice, yang memotret kehidupan rumah sakit, melambungkan ketenaran aktris Kate Walsh. Namun, siapa nyana, dalam kehidupan keseharian ia pernah menghadapi ketakutan yang sangat serius berkaitan dengan kesehatannya sendiri.

Ia menjalani operasi tumor otak, dan menjalani proses pemulihan selama musim panas pada 2015. Walsh kini sering membagi kisah tentang apa yang ia pelajari tentang kehidupan yang harus ia jalani.

“Saya tahu ada yang tidak beres,” kata Walsh membuka kisahnya, seperti diceritakan Lambeth Hochwald dari Reader's Digest.

Bermitra dengan Cigna bersama dokter TV favorit Amerika lain, aktor Neil Patrick Harris, Patrick Dempsey, dan Donald Faison, ia berbagi kisah dalam sebuah kampanye iklan yang bertujuan mendorong orang untuk rajin setiap tahun memeriksakan kesehatan.

“Saya baru saja menyelesaikan sebuah kegiatan besar, yang mengharuskan saya bekerja berjam-jam, 70 sampai 80 jam seminggu. Saya memang tidak terbiasa berpangku tangan.”

Tapi, rupanya rasa lelah yang ia rasakan saat itu, jauh berbeda dari apa yang pernah dialami sebelumnya. Ia menggambarkan, “Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu, kondisi medis seperti saya ceritakan ini bisa menjadi alasan di balik rasa lelah itu.”

“Saya minum lima cangkir kopi, dan masih merasa lelah luar biasa,” katanya. “Jadi, saya mengubah latihan fisik rutin dan melakukan latihan yang lebih ringan seperti Pilates dan berjalan-jalan dengan anjing saya. Tetapi, keseimbangan saya menurun tajam - sisi kanan tubuh saya terasa lebih lemah.”

Pada bulan Mei tahun 2015 itu, Walsh mulai menyadari hal itu. Saat mengemudi, ia tiba-tiba membelok ke kanan tanpa ia sadari.

“Saya akan kehilangan kemampuan berpikir, dan itu bukan seperti saya biasanya,” ia mengenang. “Saya ini orang yang suka mengobrol, dan verbal, karena saya belajar bahasa Inggris dengan baik. Jadi, saya merasa ada masalah dengan diri saya.”

Menyangka Degenerasi Otak atau Gejala Alzheimer

Walsh membuat keputusan cepat. Ia membuat janji dengan seorang ahli saraf di Los Angeles, yang, pada bulan Juni berikutnya, memerintahkannya untuk menjalani MRI.

“Saya benar-benar takut. Terlintas di dalam pikiran, mungkin ini semacam penyakit keluarga Walsh yang tak seorang pun tahu,” katanya. “Sebagai mantan dokter TV, saya pikir mungkin itu adalah degenerasi otak atau gejala dini Alzheimer.”

Kata-kata "tumor otak" tidak pernah ada di dalam pikirannya, sampai ahli radiologi menjelaskan hasil MRI.

“Biasanya mereka mengirim hasil MRI ke ahli saraf Anda, tetapi ahli radiologi ingin segera bertemu dengan saya, jadi saya tahu ada masalah,” katanya. “Dia mengatakan itu tampak sebagai tumor otak yang cukup besar. Dan, saat itu juga saya lemas. Saya tidak mengharapkan dia mengatakan hal itu.”

Tiga hari kemudian, Walsh menjalani operasi otak darurat, yang mengungkapkan ia memiliki tumor meningioma jinak di cuping kiri otaknya. Ukurannya lebih dari lima sentimeter, seukuran lemon kecil. Tim medis berhasil mengangkat tumor secara keseluruhan.

Dalam wawancara dengan Alexia Fernandez dari people.com, ia mengatakan, senang bisa menemukan dokter yang luar biasa di Los Angeles, yang ia gambarkan seperti tokoh yang ia perankan, Addison Montgomery. “Saya tidak percaya saya menemukan Addison,” katanya, dalam wawancara dengan Radio ABC.

 “Saya senang dengan dokter yang menangani saya. Dia sangat keren dan berpengetahuan luas. Sangat galak, tetapi menakjubkan,” katanya.

“Ketika sedang menjalani operasi, dan tidak tahu apa yang akan terjadi, saya hanya memiliki suatu keyakinan, saya menyebutnya seperti saat bersama Tuhan, saat yang sangat istimewa,” ia mengungkapkan, “Seperti, 'Nah ini dia, saya sudah lari dengan hebat, saya hanya ingin melakukan hal-hal yang saya sukai’.”

Sementara itu, seperti dilaporkan Reader’s Digest, ia bertekad menjaga agar masalah kesehatan itu tetap menjadi masalah pribadi.

“Saya ingin proses pemulihan itu menjadi pengalaman saya sendiri, dan secara sadar membuat keputusan untuk tidak membicarakannya,” kata Walsh.

Kampanye Pencegahan

Ia menjalani pemulihan selama musim panas 2015. Tetapi, sekarang ia sekarang berkomitmen untuk membantu orang lain bersikap proaktif terhadap kesehatan mereka.

“Dengan kampanye seperti ini, idenya adalah bahwa Anda seharusnya tidak menunggu sampai kesehatan Anda bermasalah,” katanya. “Jika Anda merasa tidak aktif, percayalah naluri Anda. Sebagai seorang aktor, tubuh dan suara  adalah alat musik saya dan saya berhubungan dengan perasaan saya. Satu pesan besar dari kampanye iklan ini adalah memikirkan pencegahan sebelum Anda memiliki masalah kesehatan.”

Walsh mengakui tidak pernah mendapatkan pemeriksaan fisik rutin tahunan. “Saya pergi ke ginekolog setiap tahun, hanya itu,” katanya. “Kampanye ini menekankan betapa penting menemukan dokter yang tepat. Mereka ada untuk membantu kita, dan kami menginginkan orang-orang mengerti bahwa kebanyakan asuransi mencakup pemeriksaan fisik tahunan. Simak tanda-tanda kesehatan Anda dari semua jenis dokter.”

Musim panas tahun 2015 mengajarkan Walsh pelajaran hidup lain, seperti belajar memperlambat aktivitas, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman, dan tidak terburu-buru memulihkan kesehatannya. Ia juga merencanakan proyek-proyek masa depan.

“Saya melihat dari dekat apa yang ingin saya kerjakan dan apa yang memang saya minati,” katanya. “Saya memiliki keleluasaan untuk memilih, dan saya pikir itu adalah hadiah, untuk menunggu dan bekerja ketika saya ingin kembali bekerja.”

Sejak musim panas itu, Walsh telah kembali bekerja keras dan merasa seperti dirinya yang dulu - tapi dengan satu pengecualian: “Sejak tumor itu, saya merasa ada perkembangan, kemampuan pendengaran dan penciuman saya meningkat,” katanya. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home