Katekin dalam Teh Hijau, Lebih dari Sekadar Antioksidan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Teh hijau mempunyai beberapa komponen, terutama adalah katekin (cathecin) yang apabila dikonsumsi setiap hari mempunyai efek proteksi yang luar biasa. Katekin ini bukan hanya berfungsi sebagai antioksidan, tetapi juga sebagai superoksidan.
“Teh hijau menjadi primadona di kalangan minuman sehat, bahkan diantara teh-teh yang lain. Alasannya sederhana, yaitu kandungan katekin tertinggi ternyata terdapat dalam teh hijau.” ujar Clinical Dietitian dan pakar di bidang Disease Prevention and Sport Nutrition, Emilia E. Achmadi, MS. RD., saat Press Conference Peluncuran Ichi Ocha yang bertempat di The Only One Club FX, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta Selatan (6/2).
Tinggal di kota besar seperti Jakarta, polusi adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, bahkan masalah sepele seperti kurang tidur bisa mempengaruhi produksi hormon, misalnya hormon insulin.
“Poin pentingnya adalah kita mengkonsumsi makanan tanpa berpikir apa yang tubuh kita butuhkan, tapi kita selalu memilih makanan berdasarkan apa yang lidah kita suka. Oleh sebab itu makanan yang kita makan seringkali tinggi kandungan garam, lemak, gula.” jelas dokter yang akrab disapa Mbak Emil ini.
The Big Four
Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang bisa merusak karena bisa menjadi pencetus empat penyakit terbesar (the big four) yaitu penyakit jantung koroner, stroke, diabetes mellitus, dan kanker.
“Berbicara tentang penyakit, banyak orang berpikir empat penyakit itu masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya penyakit itu saling berhubungan satu sama lain. Artinya, when you get one, you’ve got everything else.” urai Emil.
Tidak heran sekarang ini empat penyakit terbesar itu terjadi pada orang usia muda misalnya 30an tahun, sebagaimana diungkapkan oleh wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Oklahoma State University, Amerika Serikat, dan melakukan penelitian tentang nutrisi manusia dan mineral mikro (trace mineral) untuk pencegahan penyakit ini.
Masalah besar tersebut, yang dulunya dianggap aneh, di jaman sekarang sudah dianggap hal yang lazim terjadi. Pada 30 tahun lalu, orang yang terkena serangan jantung adalah orang-orang yang sudah tua (lanjut usia/lansia), tapi sekarang serangan jantung dapat dialami pada orang usia produktif.
“Jadi ini yang ingin kita cegah, salah satunya dengan mengkonsumsi teh hijau.” usul dia.
Seimbang dengan Teh Hijau
Teh hijau menjadi salah satu jalan untuk mengembalikan keseimbangan gaya hidup orang-orang yang tinggal di kota metropolitan. Di kota besar, seseorang dituntut untuk berkompetisi dan bekerja keras untuk mencapai suatu tujuan, dan kadang-kadang untuk mencapai semua hal itu kita melupakan banyak hal, salah satunya adalah pemilihan makanan.
Berbicara teh hijau mungkin begitu banyak sekali manfaatnya, tetapi ketika kita berbicara hanya katekin saja terdapat tiga hal unik, pertama bisa mencegah serangan jantung, kedua mencegah kelebihan berat badan, dan ketiga menstimulasi fungsi saraf. Tiga hal ini penting bagi kita yang tinggal di kota besar.
Selain itu, katekin bisa mencegah penuaan dini, dan mencegah penyakit-penyakit fungsi saraf seperti demensia, alzheimer, parkinson, rinci dokter yang sudah 17 tahun malang melintang di bidang nutrisi dan kesehatan ini.
“Ini bukan sekedar marketing mix. Katekin dalam teh hijau sudah diteliti oleh negara-negara seperti Eropa, Amerika, Jepang, China, dan penelitiannya sudah dilakukan bahkan puluhan tahun.” papar Emil.
Kenapa Pilih Teh Hijau?
Teh hijau mengandung katekin lebih banyak dibanding teh yang lain karena proses yang namanya fermentasi atau oksidasi. Teh ada beberapa jenis, teh hijau, teh putih, teh oolong, dan teh hitam, masing-masing mempunyai keunggulan dan antioksidan yang berbeda.
Emil yang juga aktif menyebarluaskan informasi mengenai nutrisi dan kesehatan melalui akun twitter @nutritionisme ini menjabarkan, teh hijau dan teh putih memiliki antioksidan bernama katekin, teh hitam mengandung antioksidan theaflavin dan thearubigin, teh oolong mengandung katekin, theaflavin, thearubigin, hanya saja dalam konsentrasi yang berbeda dan sedikit lebih rendah.
Teh hijau adalah jenis teh yang tidak mengalami proses oksidasi, artinya setelah dipanen, dilayukan lalu dikeringkan sehingga tidak terjadi proses kimia dan kandungan antioksidannya hanya katekin.
Sedangkan teh-teh lain seperti teh hitam yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia, mengalami proses oksidasi. Teh hitam setelah dipanen lalu di-brushing menggunakan papan yang ada semacam paku untuk merusak daunnya, kemudian diekspos dengan oksigen dan terjadilah proses oksidasi. Setelah itu, yang terjadi pada daun teh tidak mengandung katekin, melainkan berubah menjadi antioksidan lain yaitu theaflavin.
Editor : Bayu Probo
BKSDA Maluku Amankan Kakaktua Koki di Kapal
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku mengamankan satwa...