Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 09:39 WIB | Rabu, 10 Desember 2014

KBRI dan WNI di Mesir Aman

Demonstran anti-Mubarak meneriakkan yel-yel di Abdel Moneim Riad Square di Kairo, 29 November 2014. Polisi Mesir menembakkan gas air mata ke arah lebih dari 1.000 demonstran di Kairo tengah yang berdemo menolak putusan pengadilan atas dicabutnya tuntutan pembunuhan terhadap presiden Hosni Mubarak. (Foto: Antara)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Penutupan dan peringatan waspada dari kalangan Kedutaan Besar asing di Mesir tidak berpengaruh terhadap keberadaan KBRI di Kairo dan warga negara Indonesia di wilayah setempat.

“Alhamdulillah KBRI masih dalam keadaan aman,” kata Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Kairo, Windratmo Suwarno, Selasa (9/12).

Windratmo menegaskan bahwa semua Warga Negara Indonesia (WNI) di Mesir juga secara umum aman.

Penegasan Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Kairo itu terkait adanya penutupan kalangan Kedutaan Besar di Mesir dan peringatan waspada dari beberapa Kedubes asing setempat kepada warganya.

Kedutaan Inggris dan Kanada pada akhir pekan lalu menutup sementara misinya di Mesir dengan alasan keamanan.

Beberapa Kedubes asing lainnya seperti Amerika Serikat, Australia, Italia dan Belgia menyerukan warganya untuk menangguhkan rencana kunjungan ke Mesir dan warganya yang sudah di Mesir diimbau agar tetap waspada akibat keamanan yang tidak kondusif.

Mesir belakangan ini dihantui serangan bom dan penembakan oleh kelompok garis keras bersenjata yang target utamanya adalah aparat keamanan dari tentara dan polisi.

Selain itu, aksi unjuk rasa oleh Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Moursi secara sporadis masih terus berlangsung.

Media massa setempat juga hampir tiap hari memberitakan korban tewas akibat baku tembak antara pasukan keamanan dan kelompok bersenjata, terutama di Semenanjung Sinai yang bergolak.

Kondisi keamanan juga diperkeruh serentetan vonis hukuman mati oleh pengadilan terhadap sejumlah anggota Ikhwanul Muslimin atas tuduhan pembunuhan dan pelanggaran ketertiban umum.

Sementara itu, jumlah warga negara Indonesia di Mesir sekitar 5.000 orang, sebagian besar adalah mahasiswa.

Iklila El Fudhla, mahasiswi Universitas Al Azhar asal Sumatera Barat memprihatinkan kondisi keamanan, kendati masih merasa aman.

“Alhamdulillah sejauh ini Mesir masih aman, hanya saja kita harus tetap waspada. Di samping kondisi politik masih panas, perekonomian Mesir juga makin merosot, dan kriminalitas pun ikut meningkat,” ujar Iklila.

Perasaan aman serupa diutarakan Faridah Ulfah, mahasiswi asal Manado, Sulawesi Utara.

“Alhamdulillah aman-aman saja. Sekarang semua mahasiswa di Mesir sedang persiapan ujian term pertama pada 4 Januari 2015, mohon doanya ya,” ujar Faridah.

Terkait dengan keamanan WNI, KBRI Kairo dalam tiga pekan terakhir telah mengeluarkan dua kali imbauan waspada.

Imbauan pertama pada 19 November bernomor SE.083/XI/2014/PROTKONS yang intinya mengimbau semua WNI untuk waspada akibat meningkatnya aksi kriminalitas.

Adapun imbauan kedua pada 26 November terkait demo besar oposisi anti-pemerintah pada 28 November. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home