Loading...
SMASH AYUB
Penulis: Ayub Yahya 13:29 WIB | Senin, 07 Mei 2018

Keberuntungan

Foto: Istimewa

SATUHARAPAN.COM - Keberuntungan adalah salah satu misteri dalam hidup manusia di dunia. Ia menaungi si anu dan menjauhi si ana, tanpa sebab-musabab yang jelas. Ia juga bisa datang saat tidak diharap, dan tidak datang saat diharap.

 

Dari kategorinya…

Ada keberuntungan alamiah, yaitu kebaikan yang kita punya karena faktor-faktor di luar diri kita. Misalnya, kita lahir dari keluarga anu, di negara anu, di tahun anu, yang karena itu lalu kita mendapat keunggulan atau kesempatan yang tidak dimiliki orang lain. Contohnya: Leonel Messi atau Christiano Ronaldo. Mereka bisa jadi pesebakbola hebat karena lahir dan tumbuh di Argentina dan Portugal, dua negara yang memang kultur sepakbolanya mumpuni.

 

Ada juga keberuntungan non-alamiah; kebaikan yang kita dapatkan dengan melibatkan faktor diri kita; entah tekad, atau pun usaha. Misalnya, dalam sepakbola dikenal istilah “gol berbau keberuntungan” – Tetapi kalau pemain itu tidak punya niat menendang bola, tidak juga berusaha mencari posisi yang bagus, gol itu tidak akan terjadi. Seperti cerita humor ini. Seorang pemuda ingin sekali bisa menang lotere supaya cepat kaya. Ia berdoa dan berdoa. Tetapi doanya tidak kunjung terkabul. Ia pun lalu protes kepada Tuhan. “Kenapa Tuhan tidak mendengar doa saya?!” keluhnya. Tuhan menjawab, “Kamu minta menang lotere, sedang kamu tidak pernah beli lotere. Lha gimana?!” 

 

Artinya…

Kesuksesan itu bukan melulu soal kapasitas yang kita miliki, tapi juga faktor di luar diri kita. Maka, kalau kita sukses janganlah sombong, sebab itu tidak sepenuhnya karena kehebatan kita. Sebaliknya kalau kita tidak bisa secemerlang orang lain; biasa-biasa saja walau sudah berusaha begitu rupa – janganlah kecil hati; sebab hidup memang tidak sepenuhnya tergantung kita, ada “faktor x” yang ikut mempengaruhi.

 

Setiap orang punya bagiannya sendiri dalam hidup. Maka yang penting, jalani hidup dengan rela dan gembira. Seberapa pun yang kita punya, dalam peran apa pun dan di mana pun, berusaha selalu dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya, selebihnya serahkan kepada Tuhan. Dia tentu akan menimbang dengan bijaksana; mana yang pantas, dan tidak pantas buat kita.

 

Sesederhana itu? Iya. Dan memang bukankah hidup itu sederhana? Kitalah yang kerap menjadikannya rumit.

 

 

 

Editor: Tjhia Yen Nie


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home