Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:43 WIB | Senin, 06 Maret 2017

Kekeringan dan Kelaparan di Somalia, Lebih dari 100 Tewas

Dua ibu menggendong bayinya yang menderita kekurangan gizi di kamp pengungsi di Mogadishu, Somalia (25/2). Kemarau parah mengancam jutaan orang di Somalia selatan. (Foto: voaindonesia.com)

SOMALIA, SATUHARAPAN.COM – Perdana  Menteri Somalia, Hassan Ali Haire, mengatakan, di kawasan Bay saja, di selatan, dalam 48 jam terakhir ini 110 orang tewas kelaparan akibat kemarau yang kerontang.

Angka yang disebutkan untuk wilayah Bay ini adalah untuk pertama kalinya diungkapkan secara resmi jumlah korban tewas selama krisis. Dampak menyeluruh kekeringan di Somalia masih belum diketahui.

Lembaga-lembaga kemanusiaan mencemaskan di Somalia akan meledak bencana kelaparan besar-besaran.

Saat ini, hampir tiga juta orang di Somalia menghadapi kerawanan pangan.

Media lokal Alldhacdo yang dilansir situs bbc.com melaporkan, puluhan kematian terjadi di Kota Awdinle, juga di wilayah Bay, akibat kolera. Penyakit ini sering mewabah karena kurangnya air minum yang bersih.

Pada Selasa (28/2) lalu, Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Farmajo, mengatakan kekeringan ini sebagai bencana nasional.

Kekeringan di Somalia, disebabkan antara lain oleh fenomena cuaca El Nino yang dampaknya menerjang kawasan timur dan selatan Afrika. Kekeringan ini, selain berakibat pada kurangnya makanan juga menyebabkan banyak kasus dehidrasi.

Banyak sekali hewan peliharaan mati, dan bangkai-bangkai hewan teronggok di mana-mana.

Somalia adalah satu dari empat negara yang diidentifikasi oleh PBB sebagai negara yang terancam risiko kelaparan ekstrem bersama Nigeria, Sudan Selatan, dan Yaman.

Status bencana kelaparan telah resmi dinyatakan di sebuah negara bagian di Sudan Selatan, status kelaparan resmi pertama yang ditetapkan sejak Somalia pada 2011.

PBB menggunakan kelaparan ekstrem famine sebagai istilah teknis, yang hanya berlaku dalam keadaan yang sangat spesifik, yakni, ketika 20 persen dari rumah tangga tidak dapat mengatasi kekurangan pangan, kekurangan gizi akut melebihi 30 persen, jumlah korban tewas melebihi dua orang per hari per 10.000 penduduk.

Kelaparan di Somalia, dilaporkan bulan lalu oleh Komite Darurat Bencana Inggris, yang mencakup 13 lembaga bantuan kemanusiaan terkemuka.

Saat bencana kelaparan melanda Somalia tahun 2010-2012, hampir 260.000 orang meninggal.

Dalam bencana kelaparan sebelumnya, tahun 1992, sekitar 220.000 orang tewas.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home