Loading...
BUDAYA
Penulis: Martha Lusiana 20:13 WIB | Jumat, 03 Juli 2015

Kelas Bahasa-Budaya Indonesia di Bulgaria Butuh Dosen Tetap

Ilustrasi. (Foto: wikipedia.org)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Wakil Dekan Fakultas Classical and Modern Philology, Universitas Sofia di Bulgaria, Dr Galina Rouseva Sokolova, mengatakan, Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia di Sofia University sangat penting dan perlu mendapatkan dukungan dengan kehadiran dosen tetap bergelar doktor .

Hal itu diungkapkan setelah menyaksikan penampilan para mahasiswa pada acara penutupan Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia tahun akademik 2014/2015, demikian dikatakan staff penerangan sosial dan budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sofia, Dina Mardiana, kepada kantor berita Antara London, hari Kamis (2/7).

Dr Galina Rouseva Sokolova menyatakan kekagumannya terahap antusiasme para mahasiswa terhadap budaya Indonesia yang menampilkan pertunjukan bertema "Cintai Budaya Indonesia".

Di luar dugaan, ternyata para pelajar dan mahasiswa sangat berbakat dan mampu membawakan tarian tradisional dan lagu-lagu Indonesia, ujar Dr Sokolova yang juga menjelaskan bahwa sejak awal dirinya yakin bahwa kelas tersebut akan mendapatkan perhatian khusus para mahasiswa.

Acara tersebut langsung diorganisasi oleh mahasiswa Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia dengan bimbingan Dosen Maulana Mualim. Kegiatan diisi dengan penampilan mahasiswa yang membawakan tarian Indonesia, yaitu Ba Dinding, Pang pung dan Manuk Dadali serta penampilan musik angklung melantumkan lagu "Janger" dan lagu Bulgaria "Detstvo Moe" yang berarti “Masa Kecilku”.

Pada kesempatan itu juga digelar presentasi singkat tentang budaya, politik dan perkembangan ekonomi Indonesia. Ada pula presentasi singkat mengenai hubungan Indonesia dan Bulgaria, serta menyanyikan beberapa lagu Indonesia, seperti "Bunda" dari Melly Goeslow, “Tercipta Untukmu” yang dipopulerkan oleh grup Ungu dan "Sunny" dari artis cantik Bunga Citra Lestari yang dibawakan oleh salah satu mahasiswa.

Dalam acara tersebut, hadir pula Duta Besar RI untuk Bulgaria, Bunyan Saptomo beserta Ibu Lia B. Saptomo, beberapa Dosen Universitas Sofia, mahasiswa Universitas Sofia lainnya, guru batik/tari Evawani Saadah Basri dan seniman/penulis Indonesia, Endang Basri Ananda, yang juga membacakan beberapa puisi karyanya.

Duta Besar turut menyampaikan penghargaan kepada mahasiswa yang memilih Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia sebagai elective study  pada jurusan East, South and South-east Asia, Fakultas Classical and Modern Philology. Dia juga menyampaikan penghargaan atas inisiatif mahasiswa menyelenggarakan acara seni ini.

Di akhir acara diserahkan sertifikat penghargaan kepada mahasiswa tersebut serta mahasiswa yang bergabung dengan tim kesenian KBRI karena telah mempromosikan Indonesia melalui tari dan musik angklung di beberapa festival/kegiatan budaya di Bulgaria.

Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia di Universitas Sofia terdiri atas Kelas pemula dengan 16 murid untuk mahasiswa tahun pertama dan Kelas lanjutan dengan 17 murid untuk mahasiswa tahun kedua.

Sebagian mahasiswa kelas lanjutan menyampaikan keinginannya kepada pihak Universitas untuk dapat mempelajari bahasa dan budaya Indonesia hingga tahun terakhir. Akan tetapi, mengingat ketiadaan dosen tetap bergelar Doktor di Universitas Sofia, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi.

Pihak KBRI dalam hal ini menyampaikan kesediaannya untuk menyediakan tempat di KBRI Sofia kepada para mahasiswa yang masih berminat berlatih angklung dan tari.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home