Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 19:24 WIB | Senin, 27 Januari 2020

Keluarga Korban Pesawat Ukraina Lari dari Iran karena Diancam

Elnaz Nabiyi, korban penembakan pesawat Ukraina oleh pasukan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, dan suaminya, Javad Soleimani Meimandi. (Foto: dari Al Arabiya)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Suami seorang perempuan yang terbunuh oleh serangan peluru kendali Iran terhadap pesawat Ukraina awal bulan ini, terpaksa melarikan diri dari negara itu setelah menerima ancaman dari Kementerian Intelijen Iran agar dia tutup mulut.

Elnaz Nabiyi, 31 tahun, seorang mahasiswi PhD dalam studi Akuntansi, Operasi dan Sistem Informasi, di Sekolah Bisnis Alberta, terbunuh bersama 175 orang lainnya ketika Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembak jatuh pesawat dengan nomor penerbangan PS752 pada 8 Januari .

Suaminya, Javad Soleimani Meimandi, dikutip media Arab Saudi, Al Arabiya, mengatakan bahwa dia diancam dan dipanggil oleh Kementerian Intelijen karena dituduh “menghina” komandan lokal IRGC dan perwakilan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang menghadiri pemakaman Nabiyi di kota kelahirannya, Zanjan.

Soleimani Meimandi menyebut para pejabat rezim itu "tidak tahu malu" ketika di pemakaman, dan dia menerima pesan ancaman di kemudian hari.

"Pada hari pemakaman, saya menerima pesan yang memberitahu saya agar tutup mulut, dan ini adalah peringatan pertama dan terakhir pada saya," tulisnya dalam sebuah posting di Instagram, dikutip Al Arabiya.

Soleimani Meimandi, yang diyakini tidak terkait dengan komandan IRGC yang dibunuh Amerika Serikat, Qassem Soleimani, menambahkan bahwa ia dipanggil oleh Kementerian Intelijen pada hari berikutnya karena dituduh menghina pejabat.

"Saya kemudian terdorong untuk segera meninggalkan negara itu, sehingga saya dapat menjadi suara bagi para korban tragedi ini," katanya.

Dalam posting terbarunya di Instagram pada hari Jumat (24/1), Soleimani Meimandi mengatakan bahwa Khamenei, sebagai otoritas tertinggi di negara itu, harus bertanggung jawab atas penembakan pesawat Ukraina. Dia juga meminta komunitas internasional untuk menekan Iran agar menyerahkan kotak hitam pesawat Ukraina yang jatuh.

Soleimani Meimandi mempertanyakan mengapa Iran tidak menghentikan penerbangan penumpang sipil dan menutup wilayah udaranya ketika menembakkan rudal. Dia menuduh Republik Islam Irak menggunakan pesawat penumpang sipil sebagai perisai terhadap kemungkinan pembalasan AS pada hari itu.

Iran melakukan serangan rudal terhadap pangkalan militer AS di Irak dalam menanggapi pembunuhan komandan militer terkemuka Iran, Qassem Soleimani, beberapa jam sebelum menjatuhkan pesawat Ukraina.

Sejauh ini tidak ada informasi, Soleimani Meimandi berada di negara mana. (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home