Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:37 WIB | Rabu, 19 Februari 2020

Kematian Mendadak Karena Gangguan Jantung di Usia Muda, Kenali Dua Penyebabnya

Dokter menjelaskan ada dua kemungkinan seseorang dapat meninggal mendadak akibat gangguan pada jantung. Dapat disebabkan penyakit jantung koroner dan Sindrom Brugada (gangguan irama jantung akibat kelainan genetik). (Foto: dw.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dokter jelaskan ada dua kemungkinan seseorang dapat meninggal mendadak akibat gangguan pada jantung. Dapat disebabkan penyakit jantung koroner dan Sindrom Brugada (gangguan irama jantung akibat kelainan genetik).

Berita meninggalnya Ashraf Sinclair, suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari mengejutkan publik di tanah air. Aktor berusia 40 tahun ini disebut tutup usia karena serangan jantung. Banyak pihak terkejut lantaran usia Ashraf dinilai masih tergolong muda, dan dikenal sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apa pun, terutama yang berkaitan dengan jantung.

Kepada DW Indonesia, Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta Timur, dr Rizky Aulia SpJP, yang dilansir dw.com, pada Selasa (18/2), menjelaskan dua kemungkinan gangguan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada manusia.

Serangan Jantung karena Penyakit Jantung Koroner

Menurut Rizky, serangan jantung adalah terjadinya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara akut atau mendadak, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam pembuluh darah. Inilah yang disebut sebagai coronary artery disease atau penyakit jantung koroner.

Pembentukan kerak di dalam pembuluh darah menurut Rizky biasanya dimulai sejak usia muda, yaitu di usia dua puluhan tahun atau bahkan belasan.

Ada 5 faktor risiko jantung koroner yang menurut Rizky merupakan penyebab terbentuknya kerak di dalam pembuluh darah, yaitu

Kencing manis. Orang dengan kencing manis yang tidak terdeteksi akan terjadi pembentukan kerak di pembuluh darahnya.

Darah tinggi. Orang dengan darah tinggi dengan tensi di atas 140/90 tapi tidak terdeteksi dan tidak pernah dioperasi, berpotensi memunculkan kerak di seluruh tubuh termasuk pembuluh darah koroner.

Kolesterol tinggi, biasanya ditandai dengan kolesterol totalnya diatas 200 atau LDL (kolesterol jahat) diatas 150, yang dapat menyebabkan sumbatan.

Merokok. Rokok ia sebut mengandung zat yang dapat menyebabkan iritasi pada dinding pembuluh darah sehingga memudahkan terbentuknya kerak.

Faktor keturunan, faktor genetik yang menyebabkan pembuluh darah seseorang gampang terbentuk kerak.

Rizky menambahkan, jika seseorang terkena serangan jantung maka sakit dada pada pasien biasanya terjadi lebih dari 20 menit. Gejala lainnya adalah keringat dingin, mual sampai muntah, keringat sampai membasahi baju, merasa tercekik, dan merasa pegal.

Sindrom Brugada

Selain disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah koroner secara tiba-tiba, kematian mendadak akibat gangguan jantung juga dapat disebabkan oleh Sindrom Brugada pada pasien yang terlihat sehat.

Sindrom Brugada adalah, gangguan irama jantung akibat kelainan genetik. Ibarat mesin yang memiliki sistem listrik di dalamnya, pasien yang mengidap sindrom brugada juga mengalami gangguan aliran listrik pada jantungnya.

"Jadi kalau misalnya pada pasien pasien dengan brugada sindrom itu dia sistem listriknya lebih rentan untuk korslet dibandingkan dengan orang normal. Nah, korslet ini bisa menyebabkan sudden cardiac death, bisa berhenti mendadak walaupun tadinya tidak ada apa-apa," kata Rizky.

Seperti dilansir dari laman mayoclinic.org, orang dengan Sindrom Brugada biasanya tidak memiliki gejala sehingga mereka tidak mengetahui kondisinya. Sindrom ini lebih sering dijumpai pada pria daripada wanita.

Menurut Rizky, kedua masalah jantung ini dapat diidentifikasi melalui EKG (Elektrokardiogram).

"Kalau misalnya pasien datang ke UGD dengan sakit dada itu darimana apakah dari brugada yang mengalami masalah, atau dari serangan jantung yang tadi saya ceritakan dari awal, itu bisa dilihat dari EKG," katanya.

Lebih jauh, Rizky juga menuturkan bahwa orang yang terlihat sehat sangat mungkin terkena risiko serangan jantung karena "persepsi sehat menurut pasien belum tentu benar-benar sehat".

"Misalnya orang dengan merokok dia sehat tapi sebenarnya pembuluh darahnya udah jelek tapi belum bergejala atau pasien dengan obesitas dia tidak tahu kalau dia sudah kayak gimana sebenarnya tidak pernah cek, makannya masih berantakan dia merasa dirinya sehat tapi tiba-tiba sakit dada, nah itu dari identifikasi faktor resiko awal itu yang sebenarnya masih sering missed," kata Rizky.

Pencegahan

Bagaimana pencegahan terhadap serangan jantung? Rizky menjelaskan dapat dilakukan dengan eliminasi faktor risiko. Caranya dengan melakukan olahraga teratur dengan mengadopsi "rules of three".

"Jadi tiga sesi olahraga dalam seminggu 30 menit, minimal jalan paling tidak 3 kilo sehari," katanya.

Selain Ashraf, ada beberapa pesohor tanah air yang juga meninggal akibat serangan jantung di usia muda. Seperti, Aktor Adjie Massaid (43), Penyanyi Mike Mohede (32), Komedian Ade Namnung (34), Presenter Olahraga Ricky Joe (45) dan Komedian Aktor Cecep Reza (31). (dw.com)

 

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home