Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 14:04 WIB | Minggu, 01 April 2018

Kemenag Jadikan Yogyakarta Pusat Madrasah Unggulan

Ilustrasi: Siswa dan siswi sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13 Lenteng Agung, Jakarta Selatan saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada awal April 2016. Pelaksanaan UNBK di MAN 13 itu ditinjau langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto).

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Kementerian Agama akan menjadikan Provinsi DI Yogyakarta pusat madrasah unggulan. Rencana itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Quo Vadis Madrasah yang digelar Kanwil Kemenag Yogyakarta.

Tampil sebagai narasumber, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK)  Madrasah Ahmad Umar, yang mengatakan kalau pihaknya berkomitmen menjadikan DI Yogyakarta lumbung madrasah terbaik, bahkan jika perlu seperti ‘Finlandia-nya Indonesia’. Saat ini, Finlandia dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.

“Selain menjadi barometer, madrasah di DIY harus siap menjadi tempat bertanya dan rujukan madrasah unggulan bagi seluruh Indonesia,” katanya di Yogyakarta, Sabtu (31/3).

Menurut Umar, madrasah kini terus berkembang dan kompetitif. Lulusan madrasah juga sudah banyak berkiprah di berbagai bidang professional. Tinggal bagaimana pemangku kepentingan (stakeholder) madrasah memoles potensi kehebatan yang tentu berbeda-beda tiap siswa untuk dikembangkan lebih lanjut.

Kakanwil Kemenag Yogyakarta Muhammad Lutfi Hamid menyambut baik rencana menjadikan DI Yogyakarta sebagai Finlandia-nya Indonesia. Menurutnya, DI Yogyakarta memiliki sejumlah potensi dan keunggulan. DIY, sebagai kota budaya dan pendidikan, merupakan potensi mendasar yang bisa dikembangkan menjadi pola pendidikan yang lebih dinamis.

Selain itu, ada banyak perguruan tinggi (PT) yang bisa mendukung program ini. Komunikasi awal sudah dilakukan dengan pihak perguruan tinggai dan mendapat tanggapan positif. Setidaknya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) siap bekerja sama mengawal program itu.

Wilayah DI Yogyakarta yang tidak terlalu luas juga menjadi kelebihan tersendiri. Sebab, wilayah yang terjangkau memudahkan untuk memolakan sesuai garis kebijakan yang telah ditetapkan. “Sejauh ini juga banyak prestasi akademik, nonakademik dan kelembagan madrasah yang menjadi indikasi kuat madrasah DIY bisa  didorong menjadi Finlandianya Indonesia,” ujarnya.

“Melihat beberapa fakta tersebut, tidak berlebihan kiranya jika madrasah DIY menjadi unggulan, menuju madrasah hebat bermartabat,” ia menambahkan.

FGD itu telah merumuskan pentingnya Penguatan Sumber Daya Manusia, Desain Kurikulum, dan Performa Madrasah. Ketiganya dinilai menjadi kunci utama dalam pencanangan DI Yogyakarta sebagai Finlandia-nya Indonesia.

“Rencana ini akan dibahas bersama untuk dirumuskan tahapan implementasinya.  Kami akan mengundang narasumber dari pusat hingga akademisi yang mampu memberi pijakan, mengawal, dan mengevaluasi program strategis ini,” katanya. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home