Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:45 WIB | Kamis, 25 Juni 2015

Kemenag Sosialisasikan Virus Menular Kepada Calon Haji

Ilustrasi penyuluhan calon haji. (Foto: puskesmasbarutengah.com)

PULAU PUNJUNG, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), mengatakan, sudah mensosialisasikan bahaya virus menular seperti meningitis, influenza dan MERS, kepada calon haji.

“Ini sebagai upaya antisipasi agar calon haji tidak tertular penyakit berbahaya selama pelaksanaan ibadah haji,” kata Kepala Seksi Ibadah Haji dan Umroh Kemenag Dharmasraya, Suhardi di Pulau Punjung, Selasa (24/6).

Ia mengatakan, sosialiasi juga terlaksana sesuai imbauan Kementerian Kesehatan RI terkait virus berbahaya MERS yang melanda negara asing belakangan ini.

“Pada sosialisasi ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat dalam menyampaikan materi kepada seluruh calon jemaah haji terkait virus berbahaya tersebut,” kata dia.

Selain itu, pihaknya selama sepekan ke depan akan mempersiapkan seluruh perlengkapan calon jemaah seperti, souvenir, koper, dan lain sebagainya.

Ia mengatakan, kelompok terbang (kloter) keberangkatan calon jemaah belum dapat dipastikan karena pemilihannya baru dapat ditentukan jika semua dokumen jemaah telah lengkap.

Kemudian, ia mengimbau kepada seluruh calon haji tetap menjaga kesehatan, tidak menyembunyikan penyakit khusus dan mengulang kembali kajian yang dilakukan saat manasik mandiri.

Kabupaten Dharmasraya tahun ini awalnya memberangkatkan 90 calon haji, akan tetapi berdasarkan verifikasi terakhir Kemenag hanya memberangkatkan 87 calon haji.

Sebanyak tiga orang mengundurkan diri untuk tahun ini dengan alasan mengurus keluarga dan ada yang melahirkan. Calon haji yang mengundurkan diri itu akan diberangkatkan tahun depan sebagai prioritas utama.

Petunjuk Bagi Jemaah Haji

Sementara itu, berdasarkan data terbaru mengenai MERS Co V di Arab Saudi yang dikutip dari web Litbang Depkes, bahwa ada tiga kasus baru MERS, sehingga jumlah total kasus 1038 orang, 459 meninggal, 573 orang sembuh dan 6 masih dalam perawatan.

Bila dibandingkan dengan tahun 2014 (dengan periode waktu yang sama yakni 1 Januari hingga 15 Januari 2015) ada peningkatan jumlah angka kematian akibat virus MERS CoV, Angka kematiannya meningkat dari 39 persen di tahun 2014 menjadi 47 persen di tahun 2015, akan tetapi jumlah kasusnya menurun dari 573 pada tahun 2014 menjadi 201 di tahun 2015.

 Umur rata pasien MERS makin muda dari 55 tahun di 2014 menjadi 49 tahun di 2015, Jumlah petugas kesehatan yang tertular dan sakit MERS menurun dari 29 persen di tahun 2014 menjadi 10 persen di tahun 2015. ‎

Para jemaah Umroh Ramadan (dan jemaah Haji nanti) perlu waspada. Bila sekarang masih di tanah air maka periksakan diri Anda ke dokter untuk menangani penyakit kronik yang ada, karena penyakit kronik paru‎, jantung, ginjal, DM dan lain-lain merupakan faktor risiko utama terjadinya MERS.

Apabila sudah sampai di Arab Saudi‎, maka setidaknya ingat tiga yakni sering-seringlah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, selama setidaknya 20 detik, jangan kontak dengan unta, tidak perlu foto naik/di depan unta, jangan minum susu unta mentah dan tidak perlu jalan-jalan ke peternakan unta, selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Ant/ litbang.depkes.go.id)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home