Kemendag Masih Pertimbangkan SNI untuk Es Batu

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktorat Jenderal Standadisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo masih mempertimbangkan apakah es batu perlu diberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau tidak.

“Ini masih kita bahas bersama dengan Kementerian Perindustrian apakah akan diberlakukan SNI atau tidak karena terkait dengan bahan baku, proses produksi dan seterusnya kan gitu. Juga apakah ada kandungan-kandungan yang membahayakan untuk konsumen. Tapi pemberlakuan SNI itu perlu proses panjang,” kata Widodo di Kantor Kemendag Jalan M.I Ridwan Rais Jakarta Pusat, Senin (13/4).

Widodo mengatakan bahwa sebenarnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memiliki semacam ketentuan untuk makanan dan minuman atau bahan tambahan makanan. Namun jika diperlukan pemberlakuan SNI perlu adanya kesepakatan pengusaha, pemerintah, masyarakat akademisi dan masyarakat standar (umum).

Menurutnya akan ada dua kemungkinan yang akan terjadi dalam proses pemberlakuan SNI untuk es batu yaitu pemberlakuan SNI wajib akan mengikuti semua parameter yang sudah ada atau justru akan menambah atau mengurangi atau melakukan apa yang sudah bisa dilakukan.

Widodo menilai bahwa jika dilihat dari sisi perlindungan konsumen label SNI untuk es batu perlu dilakukan karena menyangkut kesehatan masyarakat.

Kasus es batu marak diberitakan di media akhir-akhir ini setelah terungkap ada pabrik es batu di Cakung Jakarta Timur yang digrebek oleh Polres Metro Jakarta Selatan setelah adanya pengaduan warga Setiabudi yang mengalami keracunan usai mengonsumsi es batu produksi PT Eslar Utama. Setelah diperiksa, ternyata es batu tersebut mengandung bakteri Coliform yang dapat memicu kanker.

Untuk menindaklanjuti laporan tersebut, BPOM telah melakukan langkah dengan mendata pabrik-pabrik es dan akan mengupayakan standardisasi produk es batu yang dikonsumsi manusia.

Editor : Eben Ezer Siadari