Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:56 WIB | Jumat, 12 Agustus 2016

Kemenperin Kembangkan Mobil Perdesaan

Iluistrasi: Mobil perdesaan yang dikembangkan Kemenperin. (Foto: mobilku.org.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Perindustrian sedang mengembangkan prototipe kendaraan perdesaan yang pengerjaannya diserahkan kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan 2 Klaten, Jawa Tengah.

"Mobil perdesaan ini kami yang desain. Nanti sifat produksinya bukan `mass production` tapi `job order`," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (11/8).

Airlangga mengatakan, pengembangan mobil perdesaan yang dilakukan Kemenperin itu mulai dari merancang membuat standar spesifikasi hingga varian produknya.

"Variannya akan disesuaikan dengan kontur pedesaan masing-masing," katanya.

Pengembangan mobil perdesaan yang dilakukan anak bangsa ini, ditargetkan akan menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 90 persen.

"Hanya saja mengenai permesinan akan menggandeng perusahaan yang sudah andal. Saat ini kami sedang cari `bapak angkat` yang bisa kerja sama, mengenai mesin dan transmisinya," kata Airlangga.

Sembari mencarikan mitra untuk pemasok mesin, Kemenperin juga tengah memproses pendaftaran hak paten untuk mobil perdesaan ini.

"Setahun ini kita harapkan bisa selesai semua. Kalau hak paten sendiri kita harapkan bisa secepatnya," katanya.

Airlangga menagatakan, Kemenperin telah memfasilitasi pembentukan sentra otomotif di Jawa Tengah sebagai pusat pengembangan desain dan prototipe kendaraan perdesaan dengan tujuan mewujudkan kemandirian industri dalam negeri.

Saat ini, sentra otomotif di Jawa Tengah yang telah difasilitasi sebagai proyek percontohan, yakni pusat desain dan prototyping body SMK 2 Klaten, pusat desain dan prototyping kendaraan di SMK 2 Solo, serta pusat desain dan pengujian kendaraan di Solo Techno Park.

Airlangga mengatakan, kendaraan multiguna yang digunakan di perdesaan berfungsi sebagai alat angkut serta untuk mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang dapat disesuaikan dengan daerah penghasil.

"Kendaraan multiguna ini dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di pedesaan, khususnya pada sektor pertanian serta industri kecil dan menengah," katanya.

Peluang pasar untuk kendaraan pedesaan, menurut Airlangga, masih cukup besar dengan segmen di bawah 1000 cc.

"Kami tengah melakukan pengkajian pasar, dan hingga saat ini terus berkoordinasi dengan pemda-pemda dan Kementerian Pertanian untuk penggunaan mobil perdesaan ini," katanya.

Langkah lainnya dalam pengembangan mobil perdesaan, Kemenperin telah memfasilitasi pembentukan Institut Otomotif Indonesia (IOI), untuk menjadi mitra strategis dalam upaya membantu penyempurnaan dan desain produk menuju produksi termasuk penyiapan program layanan purna jual. "Sehingga mobil perdesaan ini siap untuk digunakan di masyarakat," katanya.

Di samping itu, Kemenperin menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi seperti Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT) dan universitas. Di antaranya, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS Surabaya, Universitas Negeri Semarang, serta Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).

"Kami juga melakukan pembinaan kepada industri komponen otomotif, untuk dapat mendukung suplai komponen mobil perdesaan ini," kata Airlangga.

Bahkan, katanya, sumber daya manusia (SDM) industri akan disiapkan menjadi pelaku-pelaku industri otomotif yang mandiri melalui program pelatihan vokasi. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home