Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:41 WIB | Selasa, 29 Oktober 2019

Kemkominfo Targetkan 2000 Pedagang di Bandarlampung Masuk Online

Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan Kominfo Puti Adella Elvina (tengah baju hitam) dan dinas terkait berfoto bersama usai acara lokakarya tentang toko online di Bandarlampung, Selasa (29/10/2019). (Foto: Antara/Dian Hadiyatna)

BANDARLAMPUNG, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan sebanyak 2.000 pedagang di pasar tradisional Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung memiliki toko online di marketplace untuk membantu meningkatkan penjualan barang mereka.

"Kami terus berupaya mengenalkan dunia digital kepada pedagang, dan mendorong mereka untuk mengenal marketplace melalui acara bertajuk Grebek Pasar," kata Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan Kominfo Puti Adella Elvina, di Bandarlampung, Selasa (29/10).

Secara umum marketplace adalah aplikasi atau situs web yang memberi fasilitas jual beli online dari berbagai sumber.

Menurut dia, kegiatan Grebek Pasar ini dirasa paling efektif untuk menjangkau dan mengenalkan marketplace serta dunia digital, kepada para pedagang mengingat kesibukan mereka di kios-kiosnya.

Ia mengatakan, dengan bergabungnya para pelaku UMKM di pasar-pasar tradisional ke marketplace, akan membuka peluang baru berkembangnya pasar tradisional ke pasar digital sehingga penjual tidak lagi hanya mengandalkan cara-cara konvesional, namun mereka dapat aktif berdagang di kanal-kanal perdagangan secara elektronik (e-commerce).

"Dengan terciptanya ekosistem ini maka industri lain juga akan mendapat keuntungan seperti jasa pengiriman misalnya, platform pembayaran digital dan perlengkapan packaging sudah pasti akan tumbuh sebagai industri pendukung layanan belanja online,” katanya.

Ade sapaan akrabnya mengatakan, selama 12 hari Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo melalui Relawan Pandu Digital akan melakukan sosialisasi, edukasi dan pendampingan pemanfaatan marketplace di enam pasar di kota ini untuk menunjang pelaku UMKM berdagang.

Dia berharap, dengan terciptanya ekosistem baru di pasar tradisional akan memudahkan pemangku kepentingan dalam melakukan pendampingan, agar pelaku UMKM ini dapat merasakan manfaat dari hadirnya platform digital yang lebih aman dan nyaman untuk berdagang.

"Selama kegiatan yang akan dilakukan selama 12 hari dari tanggal 31 Oktober - 13 November 2019 ini, ada enam pasar di Bandarlampung yang akan dilakukan kegiatan Gerebek Pasar secara door to door oleh tim kita," kata dia.

Enam pasar tersebut, kata dia, adalah Pasar Gudang Panjang, Pasar Bambu Kuning, Pasar Wayhalim, Pasar Kangkung, Pasar Bawah, Pasar Gudang Lelang.

"Saya yakin jika ekosistem ini benar-benar terwujud, pasar tradisional tetap akan menjadi sentra perdagangan dua jalur, yaitu offline dan digital,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Bandarlampung Adiansyah, menyambut baik kegiatan yang akan dilakukan oleh Kemkominfo ini sebab dapat membantu para pedagang dalam menjual barangnya tidak hanya secara offline akan tetapi secara online juga tanpa batasan waktu.

"Karena program dari Kemkominfo ini baik bagi kepentingan para pedagang, pihak kami akan mengupayakan pendampingan setelahnya tentunya dibantu oleh pihak terkait juga," katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya akan mengusahakan UPT yang ada di pasar dapat bersinergi dengan paguyuban/asosiasi pedagang, agar anggota mereka ikut dalam program ini.

"Kurang lebih setiap pasar memiliki 600-700 pedagang, jadi ini bisa kita maksimalkan," kata dia. (Ant)

 

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home