Kepala Intelijen Inggris dan AS Peringatkan Adanya Ancaman pada Tatanan Dunia
SATUHARAPAN.COM-Direktur CIA, Bill Burns, dan kepala MI6 Inggris, Richard Moore, memperingatkan pada hari Sabtu (7/9) bahwa tatanan dunia "terancam dengan cara yang belum pernah kita lihat sejak Perang Dingin."
Menulis dalam opini Financial Times, kedua kepala badan intelijen (mata-mata) tersebut mengatakan "kita tidak memiliki sekutu yang lebih tepercaya atau terhormat" daripada satu sama lain, dan menambahkan bahwa kemitraan tersebut akan sangat penting karena mereka "menghadapi serangkaian ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya", terutama dari Rusia, China, dan di Timur Tengah.
Konflik yang sedang berlangsung di Gaza menjadi perhatian khusus, dan Burns kemudian mengatakan pada konferensi FT di London bahwa dia "bekerja keras" dengan mediator Mesir dan Qatar untuk menyempurnakan kerangka kerja gencatan senjata.
"Kami akan membuat proposal yang lebih rinci ini, saya harap, dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.
Amerika Serikat dan Inggris merupakan salah satu pendukung keuangan dan militer utama Ukraina dalam perlawanannya terhadap invasi Rusia yang diluncurkan pada Februari 2022.
"Tetap pada jalur yang benar lebih penting dari sebelumnya," tulis mereka dalam tajuk rencana. "Kami terus bekerja sama untuk menghentikan kampanye sabotase yang sembrono di seluruh Eropa yang dilancarkan oleh intelijen Rusia."
Pasangan tersebut juga menjelaskan bagaimana mereka sekarang menggunakan AI (kecerdasan buatan) dan teknologi cloud yang canggih untuk memanfaatkan banyak sekali data yang mereka kumpulkan.
Artikel bersama tersebut muncul beberapa hari sebelum kunjungan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, ke Washington pada 13 September, di mana ia akan diterima oleh Presiden AS, Joe Biden.
Mereka akan membahas, antara lain, "dukungan kuat yang berkelanjutan untuk Ukraina" dan keinginan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, kata Gedung Putih pada hari Jumat.
Pertemuan ini terjadi pada saat sikap kedua negara terhadap Israel berbeda. London telah mengumumkan penangguhan 30 lisensi ekspor senjata ke Israel, dengan alasan risiko bahwa senjata tersebut dapat digunakan untuk melanggar hukum internasional di Gaza yang hancur akibat perang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
RI Evakuasi 40 WNI dari Lebanon via Darat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengevakuasi 40 Warga ...