Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 14:43 WIB | Selasa, 31 Mei 2016

Kesemek, si Buah Genit

Kesemek alias buah genit (Diospyros kaki, L.f.). (Foto: Sotyati)

SATUHARAPAN.COM –  Di pasar buah-buahan, buah ini dikenal dengan nama kesemek. Dalam bahasa Inggris, namanya keren, oriental persimmon atau japanese persimmon, atau juga kaki fruit. Entah karena kurang berkelas, daripada menyebut kesemek, orang lebih sering menyebutnya buah genit, mengacu pada kulit buahnya yang tertutup “bedak” warna putih.

Kesemek mulai terlihat mewarnai pasar buah pada penggal pertengahan bulan Mei ini. Bukan hanya dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional, kini kesemek berhasil menempati rak-rak di toko buah khusus di kota-kota besar, bersanding dengan buah-buah impor.

Tanaman yang digolongkan ke dalam suku Ebenaceae dan marga Dyospiros ini memiliki nama ilmiah Diospyros kaki, L.f. Marga Diospyros, menurut Wikipedia, memiliki sekitar 700 spesies, namun hanya beberapa yang dibudidayakan secara komersial. Selain Diospyros kaki, yang lain adalah Diospyros virginiana (persimmon Amerika), Diospyros lotus (date plum), dan Diospyros discolor (mabolo/velvet apple).

Kesemek adalah tanaman pohon. Kayunya kuat. Mengutip dari ensiklopedia.id, bentuk batangnya bulat silinder, memiliki banyak percabangan. Tinggi pohon bisa mencapai 6-8 meter. Warna kulit batangnya hitam kehijauan.

Daun kesemek berbentuk bulat telur dengan panjang 10-16 cm dan lebar 7-9 cm, serta bertangkai pendek. Di daerah tropis daunnya berwarna hijau sepanjang masa, sedangkan di iklim subtropis warnanya berubah-ubah mulai dari hijau, kuning pucat, hingga jingga kemerahan. Pada musim-musim tertentu daun pohon ini menimbulkan efek dekorasi yang indah. Saat musim dingin yang ekstrem daun-daunnya akan berguguran dan pohon masuk fase dorman.

Wikipedia menyebutkan tumbuhan kesemek bersifat dioesis (dioecious, berumah dua), namun kadang-kadang monoesis. Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter di ketiak daun berbilangan 4.

Bentuk buah kesemek bervariasi mulai dari bulat, cenderung lonjong, hingga yang berpermukaan bergelombang seperti labu. Ketika muda, kulit buah berwarna hijau. Menjelang matang, berubah menjadi oranye hingga kemerahan. Hampir semua bagian buah bisa dimakan kecuali biji dan kelopaknya. Kelopak buah kesemek tidak rontok.

Kesemek yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam untuk menghilangkan rasa sepat. Dari proses ini nama buah genit disematkan untuk kesemek.

Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, dan es krim.

Penyebaran dan Khasiat Kandungannya

Kesemek memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah kesemek segar mengandung 19,6 persen karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7 persen protein, vitamin, dan mineral. Buah ini juga kaya serat. Kandungan serat buah kesemek, menurut ensiklopedia.id,  jauh lebih tinggi dibanding buah apel. Dalam setiap 100 gram kesemek terdapat 3,6 gram serat, sedangkan dalam apel hanya 2,4 gram.

Vitamin utama yang terdapat dalam buah kesemek adalah vitamin A, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin K. Mineral penting yang menonjol dalam buah kesemek adalah potasium, salah satu sumber kalium penting dalam buah-buahan yang berfungsi memelihara jaringan otot dan saraf.

Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, dan di Jepang dimanfaatkan untuk membantu produksi arak-beras, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi.

Kesemek, mengutip dari Wikipedia,  adalah tumbuhan asli daratan Tiongkok. Di negara itu kesemek sudah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu, yang kemudian menyebar ke Jepang sekitar 1300 tahun lalu untuk dibudidayakan. Sumber lain menyebutkan kesemek adalah tanaman asli Korea, Burma, Nepal, selain Tiongkok dan Jepang.

Karena sudah dibudidayakan sejak lama, kesemek menjadi buah penting dalam tradisi Tiongkok dan Jepang, sehingga nilai komersialnya pun tinggi. Di Tiongkok, buah ini disebut shizi. Kesemek juga menjadi salah satu buah nasional Jepang. Kultivar yang dikembangkan di Jepang adalah Hachiya, yang mengandung tanin tinggi. Dari tanin itu pula nama kaki dikenal, karena tanin dalam bahasa Jepang adalah kaki.  

Dari Tiongkok dan Jepang, tumbuhan ini menyebar ke bagian lain Asia, dan pada tahun 1800-an dibawa ke Eropa selatan, terutama Brasil, dan Amerika (California). Di Italia, buah tumbuhan ini dikenal dengan nama cachi. Di Valencia, Spanyol, buah tumbuhan ini disebut spanish persimon (dengan satu “m”). Buah ini juga populer di Israel, dan dikenal dengan nama sharon fruit. Komersialisasi produksi kesemek juga merembet dan meluas ke Selandia Baru dan Australia.

Di Indonesia, Malaysia, Thailand, produksi kesemek umumnya hanya untuk konsumsi lokal. Sumatera Utara, khususnya wilayah Brastagi, menurut Wikipedia, pernah secara tetap mengirimkan kesemek untuk Singapura. Namun, kini terhenti karena kualitasnya terdesak kesemek produk negara-negara lain.

Salah satu plasma nutfah kesemek, menurut tulisan Iskandar Haq dan Mochamad Noch dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lembang-Bandung, dalam karya tulisnya, “Buah Kesemek: Potensi Sumber Daya Genetik Kabupaten Garut Jawa Barat”, adalah Kabupaten Garut, di Kecamatan Cikajang dan Cisurupan. Di wilayah itu terdapat dua kultivar, yakni kultivar Reundeu atau Eureka dan kultivar Kapas atau kultivar Hachiya.

Sentra kesemek lain adalah Malang, Magetan (Jawa Timur), Boyolali, Temanggung dan Magelang (Jawa Tengah), Majalengka dan Garut (Jawa Barat), Solok (Sumatera Barat), dan Tanah Karo, Brastagi, Toba (Sumatera Utara).

Belakangan, para ahli giat mengeksplorasi khasiat kesemek untuk pengobatan. Di antaranya, khasiatnya sebagai obat penurun kadar kolesterol dalam darah. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home