Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:10 WIB | Sabtu, 20 Juni 2020

Ketegangan Meningkat dengan Korut, Menteri Unifikasi Korsel Minta Mundur

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul. (Foto: dok. Ist)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada hari Jumat (19/6) menerima pengunduran diri menteri yang bertanggung jawab atas hubungan dengan Korea Utara, ketika ketegangan dengan Pyongyang meningkat atas kegiatan para pembelot di Korea Selatan dan menghentikan diplomasi.

Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon-chul, yang mengawasi keterlibatan dengan Korea Utara, pada hari Rabu (18/6) mengajukan untuk mundur, merasa dirinya bertanggung jawab atas hubungan yang memburuk.

Setelah melihat peningkatan kegembiraan dalam penanganan wabah virus corona oleh pemerintah, peringkat kepuasan Moon turun menjadi 55 persen, level terendah dalam sekitar tiga bulan, didorong oleh kekhawatiran atas Korea Utara, menurut jajak pendapat Gallup Korea yang dirilis pada hari Jumat.

Korea Utara telah menolak permintaan Seoul untuk terlibat karena upaya untuk memulai kembali proyek ekonomi antar Korea terhenti, karena sanksi internasional yang dirancang untuk mengendalikan program nuklir dan peluru kendali Korea Utara.

Pyongyang juga mempermasalahkan pembelot di Korea Selatan mengirim selebaran propaganda ke Korea Utara.

Ancaman Aksi Militer

Mengutip kegagalan Korea Selatan untuk menghentikan para pembelot, Korea Utara pekan ini meledakkan kantor penghubung bersama di sisi perbatasannya, menyatakan diakhirinya dialog dengan Korea Selatan dan mengancam aksi militer.

Juru bicara Kementerian Unifikasi, Cho Hye-sil, mengatakan pada sebuah pengarahan pada hari Jumat bahwa seorang imigran berencana untuk mengirim ratusan botol berisi beras, obat-obatan dan masker medis ke Korea Utara dengan melemparkannya ke laut dekat perbatasan pada hari Minggu (21/6), dan telah diminta untuk membatalkan rencananya.

Dia memperingatkan bahwa pihak berwenang akan menghentikan kelompok itu, dan yang lain mendukung rencana seperti itu, dan akan berusaha untuk menjatuhkan hukuman atas pelanggaran hukum yang mengatur pertukaran dan kerja sama antar Korea.

Setelah serangkaian pernyataan keras awal pekan ini, para pejabat Korea Utara tidak mengeluarkan kritik langsung terhadap Korea Selatan untuk hari kedua berturut-turut pada hari Jumat.

Namun media pemerintah terus menyajikan laporan tentang Korea Utara yang "meledak dengan kemarahan" terhadap Korea Selatan. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home