Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 14:57 WIB | Senin, 26 Oktober 2015

Kini Asap Itu Tak Lagi Putih, tapi Kuning

Foto kabut asap yang berwarna kuning ini diambil di Sampit Kalimantan Tengah pada hari Sabtu (24/10) pukul 15.00 waktu setempat. (Foto: Mezisita Herlina)

SAMPIT, SATUHARAPAN.COM – Kabut asap akibat kebakaran hutan masih menyelimuti Kalimantan Tengah, bukan hanya ibu kota Palangka Raya, namun hingga ke daerah sekitarnya seperti Sampit yang berjarak 227 kilometer. Kini, asap itu tidak lagi berwarna putih melainkan kuning. Bisa dipastikan bencana asap kali ini adalah yang terparah selama beberapa bulan terakhir.

“Sudah nggak putih lagi asapnya.. Jadi kuning gitu,” kata Mezisita Herlina (34) salah seorang warga Sampit Kalimantan Tengah kepada satuharapan.com melalui pesan singkat pada hari Sabtu (24/10), menggambarkan pekatnya kabut asap.

Dia mengatakan saat ini jarak pandang masih tidak menentu, terkadang hanya sampai lima meter. Dan, ia memilih untuk tetap bertahan dalam kondisi tersebut meskipun ada imbauan mengungsi sejak empat bulan lalu oleh pemerintah.

“Kalau evakuasi, kebayang nggak sih satu Kalimantan Tengah. Soalnya paling parah Kalimantan Tengah dibandingkan Riau. Kami bertahan saja sekalipun kondisi begini. Berharap sama Tuhan... Hujan..”

Seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Antara, pemerintah hingga saat ini terus melakukan berbagai upaya guna mengatasi kabut asap, imbas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

"Berbagai upaya dan aksi terus dilakukan dalam upaya penanganan kabut asap," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (26/10).

Pemerintah daerah, kata dia, telah membangun rumah singgah atau tempat evakuasi di gedung-gedung milik pemda.

Selain itu, pemerintah juga tengah menyediakan KRI dan Kapal Pelni dalam rangka penanganan kabut asap.

"TNI AL mengalokasikan 11 KRI termasuk satu kapal RS," kata dia.

KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Jakarta, tambah dia, sudah berada di Banjarmasin.

Sementara KRI Dr Suharso (kapal rumah sakit) akan melakukan upaya penanganan korban asap di Banjarmasin.

Dia menambahkan, pada saat ini sebaran kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan masih terus meluas.

Bahkan Satelit Himawari mendeteksi kabut asap tipis yang menutup langit Jakarta.

Dia menjelaskan, partikel halus dari asap tipis ini melayang di atmosfer pada ketinggian berkisar 1.000 hingga 3.000 meter.

Seluruh personel gabungan terus berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan meskipun areal yang luas dan medan yang berat membuat operasi pemadaman semakin sulit.

"Operasi pemadaman melalui udara dan juga melalui darat terus dilakukan," kata dia.

BNPB juga tetap mengimbau warga menggunakan masker mengingat kualitas udara yang memburuk dan berbahaya bagi kesehatan. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home