Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 15:43 WIB | Minggu, 31 Juli 2016

Komisi VIII Harap Masyarakat Tanjungbalai Tak Terprovokasi

Suasana Vihara Tri Ratna pasca kerusuhan yang terjadi di Tanjungbalai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7). Kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai pada Jumat (29/7) menyebabkan sejumlah vihara dan kelenteng rusak dan beberapa mobil dibakar. (Foto: Dok.satuharapan.com/Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Sodik Mudjahid berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait kerusuhan berbau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) di Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara, pada Sabtu (30/7) dini.

“Semua harus waspada dan dewasa dan pemerintah khususnya aparat keamanan, agar lebih waspada, para pemimpin umat lebih intens mananamkan semangat toleransi saling menghargai, umat dan bangsa tetap tenang bekerja pada bidangnya dan tidak terprovokasi,” kata Sodik saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, hari Minggu (31/7).

Politisi Partai Gerindra ini mengimbau untuk para pemimpin agama dan pemerintah berdialog tentang peristiwa di Tanjungbalai tersebut.

“Para pemimpin agama dan pemerintah harus terus berdialog dan memperkuat silaturahmi dengan umatnya masing-masing,” kata dia.

Sebelumnya pada Sabtu (30/7) dini hari sekelompok massa merusak sejumlah rumah ibadah umat Buddha di Tanjungbalai Sumatera Utara.

“Kita harus tingkatkan terus semangat dan empati, semengat toleransi dan saling menghargai dan saling menghormati, pahami agama masing-masing dengan sempurna. Pihak yang mayoritas harus berempati dan mengasihi yang ninoritas, yang minoritas harus menghornati dan menghargai yang mayoritas," kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home