Loading...
HAM
Penulis: Francisca Christy Rosana 15:36 WIB | Kamis, 08 Januari 2015

Komnas HAM Imbau Reaksi terhadap NIIS Harus Proporsional

Wakil Ketua Eksternal Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Siane Indriani. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Eksternal Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Siane Indriani mengatakan reaksi masyarakat terhadap ekstremisme Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) harus proporsional.

Menurutnya, Indonesia sepertinya tidak akan terlalu terpengaruh dengan NIIS karena Indonesia ini negara kultural.

“Jangan berlebih-lebihan dan jangan membuat kita semua takut dengan adanya NIIS. NIIS bukan ancaman untuk Indonesia. Ancaman kita adalah konflik horizontal akibat ketidakadilan ekonomi yang mencolok mata,” kata Siane di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta kepada satuharapan.com, Kamis (8/1).

Di Indonesia ini, kata Siane memang ada kelompok radikalis, tapi kelompok itu terlalu kecil di Indonesia.

“Sebetulnya itulah yang harus dipantau. Dengan struktur polisi dan TNI yang sekarang ini, akan diketahui struktur jaringan-jaringan itu. Hanya persoalannya adalah bagaimana jaringan itu kini diminimalisasi, namun tidak melakukan judgment yang bisa meningkatkan sentimen anti agama itu lagi,” ujarnya.

Siane menyayangkan adanya stigma-stigma agama yang muncul dalam setiap tindakan ekstemisme. Stigma agama ini cukup sensitif sehingga itulah yang memunculkan simpati-simpati massa pada pihak yang merasa ’terzalimi’.

Menurut Siane, penanganan terorisme ini tidak tepat sasaran karena justru akan menimbulkan dendam-dendam baru.

“Sebetulnya ada pihak-pihak yang sengaja menggoreng persoalan NIIS di Indonesia. Kita harus evaluasi lagi cara-cara penanganan terorisme. Jangan sampai penanganan itu menimbulkan radikalisme baru,” ujarnya.

Indonesia, dalam perjalanan sejarah, menurut Siane, selalu ada pihak-pihak yang ingin mendirikan agama Islam, dari dulu hingga sekarang. “Padahal, kalau kita tahu, itu juga politis. Mudah-mudahan ke depan ada pola-pola yang berbeda,” ujar dia.

Menanggapi fenomena ini, Siane mengimbau masyarakat tidak selalu mengikuti skenario global yang selama ini dikatakan mencabik-cabik Indonesia, termasuk mengadu domba agama.

“Yang paling tahu tentang budaya Indonesia adalah kita sendiri dan saya yakin tokoh-tokoh agama di sini tahu apakah NIIS itu ‘ada’, ataukah hanya 'gorengan-gorengan' dari pihak yang tidak kita ketahui,” kata Siane.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home