Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:51 WIB | Rabu, 13 April 2016

Komnas Perempuan Minta Jokowi Segera Temui Kartini Sembilan

‘Kartini Sembilan’ menyemen kakinya di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, hari Rabu (13/4). ‘Kartini Sembilan’ berusaha mengetuk hati Presiden Joko Widodo membatalkan rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, yang akan sangat membelenggu kehidupan petani Pegunungan Kendeng. (Foto: Akun Facebook ‘Wong Kendheng’)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengeluarkan enam rekomendasi sebagai bentuk respon atas suara ‘Kartini Sembilan’ yang meminta pembatalan rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, hari Rabu (13/4), keenam rekomendasi tersebut ditujukan kepada tiga institusi penyelenggara negara, yakni eksekutif dan yudikatif, legislatif.

Pertama, negara harus menghormati perjuangan para perempuan Pegunungan Kendeng dan mendengar suara mereka untuk menghentikan pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang dan mengedepankan skema pembangunan yang merawat ekosistem.

Kedua, negara harus menghentikan tindakan-tindakan intimidatif yang dilakukan oleh aparat, perusahaan, preman, serta tindakan yang memecah-belah komunitas dengan politik uang. Negara harus mengembalikan hak dan rasa aman perempuan Pegunungan Kendeng beserta komunitasnya.

Ketiga, aparat penegak hukum harus mengedepankan keadilan, transparan, cermat, serta mendengarkan suara perempuan korban dan masyarakat.

Keempat, Presiden harus segera menemui perempuan Pegunungan Kendeng yang berjuang mempertahankan tanah, hutan dan sumber airnya, terutama ‘Kartini Sembilan’ yang menyemen diri di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Presiden harus bersikap cepat dan datang langsung ke wilayah Kendeng untuk mengevaluasi serius skema kebijakan pertambangan di Jawa Tengah, khususnya dengan mendengarkan suara-suara perempuan yang selama ini aktif berjuang.

Kelima, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), harus segera menemui ‘Kartini Sembilan’, mendengarkan, dan memberi perhatian serius, baik dalam rangka pemulihan perempuan korban dan menjamin hak mereka atas air, hutan, serta tanah.

Keenam, lembaga legislatif, baik di tingkat pusat dan daerah hendaknya mengoptimalkan fungsi-fungsi pengawasan terhadap berbagai kebijakan pembangunan di wilayah Pegunungan Kendeng yang dikhawatirkan mengancam rusaknya ekosistem.

Sebelumnya, sembilan orang perempuan yang dijuluki ‘Kartini Sembilan’ turun ke depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, sejak hari Selasa (12/3) kemarin. Mereka menyemen kaki sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

‘Kartini Sembilan’ berasal dari Pegunungan Kendeng, Provinsi Jawa Tengah, mewakili ribuan petani di empat kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Pati, Grobogan, Wonogiri, dan Gombong. Mereka adalah adalah Sukinah, Supini, Murtini, Surani, Kiyem, Ngatemi, Karsupi, Deni, dan Rimabarwati.

Mereka menilai, Provinsi Jawa Tengah yang dulu dikenal sebagai daerah pertanian sedang menuju kehancuran ekologis, justru ketika dipimpin oleh pemimpin yang berasal dari ‘partainya wong cilik’,”

Bahkan, Pemerintah seperti tidak memedulikan suara penolakan yang ada. Jokowi pun disebut mengingkari janji mengunjungi Kabupaten Rembang.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home