Loading...
BUDAYA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:34 WIB | Kamis, 22 Mei 2014

Kompetisi Menulis Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya

Dari kiri ke kanan: Sisca Doviana (Ketua Umum Wikimedia Indonesia), Sujana Royat (Deputi VII Kemenkokesra), Hans A. Harmakaputra (Direktur Proyek Wikimedia).(Foto:Prasasta)

JAKARTA, SATUHARAPAN. COM – Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat (Deputi VII) Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra), Sujana Royat mengatakan pada Rabu (21/5) di hadapan para pemenang tahap dua Kompetisi Menulis Wikipedia Bahasa Indonesia di Gedung Kemenkokesra, bahwa tulisan yang telah mereka hasilkan penting, karena menguggah masyarakat untuk mencintai budayanya sendiri.

“Saya tadi menyampaikan salam dari pak menteri mengapresiasi kegiatan seperti ini yang berarti ikut mendorong kesejahteraan rakyat. Ini merupakan upaya yang sangat baik dan patut diperhatikan,” kata Sujana.

Sujana menambahkan, Kemenkokesra mengapresiasi seluruh tulisan yang dihasilkan karena merupakan salah satu sarana sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pusaka.

PNPM Pusaka merupakan salah satu program yang dibentuk Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) yang berbentuk penyatuan berbagai aset budaya yang ada di daerah dan belum teridentifikasi,  sekaligus usaha masyarakat lokal dalam melestarikan berbagai aset budaya tangible dan intangible, guna pemberdayaan masyarakat mandiri, peningkatan kesejahteraan rakyat dan persatuan bangsa. PNPM Pusaka juga bertujuan menguatkan fungsi Undang Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.

“Bahwa dengan adanya perlombaan penulisan ini, maka diharapkan kita akan mampu membangkitkan lagi kecintaan budaya pada masyarakat Indonesia,” lanjut Sujana.  

PNPM Pusaka mengajak masyarakat mengoptimalkan keberadaan berbagai infrastruktur desa dan kelurahan yang telah dibangun selama ini melalui PNPM untuk diisi berbagai kegiatan sosial dan budaya guna merekatkan persatuan dan keguyuban masyarakat, diintegrasikan dengan aktivitas ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Sujana mencontohkan wujud nyata PNPM Pusaka yakni dengan adanya tradisi melantunkan tembang mocopatan di kawasan Kota Gede, Yogyakarta setiap sore.

“Agama dan suku bangsa apa pun pasti bisa mocopatan. Padahal budaya mocopat-an ini hanya ada di Jawa, tetapi saya melihat ini sebagai Indonesia mini, bahkan waktu itu saya lihat ada dari Papua bisa mocopatan,” lanjut salah satu alumnus Planologi Institut Teknologi Bandung ini.

Sujana mengatakan melalui PNPM Pusaka masyarakat diajak memahami budaya  tidak harus sesuatu yang bersifat fisik tetapi sebuah hal yang ada hubunganya dengan kegotongroyongan, tata krama tradisional, dan nilai-nilai kearifan lokal. 

Kompetisi Menulis di Wikipedia ini digagas oleh Wikimedia Indonesia dan dirancang sebagai acara terintegrasi berupa pelatihan, uji ketahanan, upaya pengkayaan artikel berkualitas berbahasa Indonesia dalam ranah internet, dan perayaan atas semangat sukarelawan membebaskan pengetahuan.

Kompetisi yang berlangsung selama 3 bulan ini dirancang sebagai sarana pelatihan yang akan memacu penulis-penulis pemula dalam mengumpulkan dan menuliskan data secara ilmiah tentang berba gai bidang ilmu dan ketertarikan mereka dalam bahasa Indonesia–dengan gaya ensiklopedis.

Nama kelima pemenang beserta dengan karya yang telah mereka hasilkan di putaran kedua adalah sebagai berikut: Peringkat pertama Tommy Gustaviano Yeza (UGM) dengan artikel berjudul “Sendratari Ramayana Prambanan”, peringkat kedua Danang Kurniawan (STT Jakarta) dengan artikel berjudul “Jeruk kalamansi“, peringkat ketiga Siti Cholifah (Universitas Sanata Dharma) dengan artikel berjudul "Beringin pencekik“, peringkat keempat dan kelima Dhorifah dan Reza Abdul Aziz (UIN Syarif Hidayatullah) dengan artikel masing-masing berjudul “Tari serimpi” dan “Bantuan langsung tunai”.

Kompetisi masih akan terus berlangsung hingga akhir Juni dan pemenang utama menjadi perwakilan Indonesia untuk menghadiri Konferensi Internasional Wikimania 2014 di London, Inggris.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home