Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 18:30 WIB | Senin, 02 Desember 2019

Komunitas adalah Kunci Memerangi HIV/AIDS

Aktivis sosial Pakistan membawa poster ketika Sidang Umum PBB. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang Hari AIDS Sedunia di Lahore, 1 Desember 2016. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Badan Urusan AIDS PBB (UNAIDS), pekan ini menyambut baik makin banyak orang dengan HIV positif yang mendapatkan pengobatan. UNAIDS juga memuji program-program berbasis komunitas sebagai kunci untuk memberantas penyakit itu.

Pada peluncuran sebuah laporan baru menjelang Hari AIDS Sedunia, Minggu (1/12), UNAIDS mengatakan 24,5 juta orang dengan HIV positif, menerima pengobatan pada pertengahan 2019. Angka itu sekitar duapertiga dari populasi yang terinveksi virus itu di seluruh dunia.

Angka itu meliputi tambahan 1,2 juta orang yang memperoleh pengobatan dalam enam bulan, kata UNAIDS. Namun, angka itu masih kurang dari target mereka, yaitu 30 juta orang yang menjalani terapi anti-retroviral pada akhir tahun depan.

Untuk Tumpas AIDS, Hapus Stigma

Para pakar dan pegiat kampanye organisasi itu menggarisbawahi, pentingnya layanan yang dipimpin komunitas dalam pencegahan, tes dan pengobatan HIV.

"Saya tidak mungkin hidup hari ini secara fisik atau emosional tanpa (dukungan) komunitas," kata Laurel Sprague, penasihat mobilisasi komunitas UNAIDS, kepada para wartawan.

Sprague mencatat pentingnya "dukungan, informasi, outreach dan advokasi, yang komunitas lakukan pada awal epidemi hingga kini."

"Komunitas yang memimpin di garis depan adalah harapan kami dalam memberantas AIDS," kata Winnie Byanyima, direktur eksekutif baru UNAIDS.

Komunitas, yang bermitra dengan pemerintah baik dalam sektor kesehatan, dan riset adalah "standar terbaik" dalam menanggulangi penyakit, katanya.

Para aktivis dan komunitas mereka "adalah harapan kami untuk mengajak orang-orang mendapat pengobatan," kata Byanyima.

Tapi laporan UNAIDS baru itu, "Power to the People," juga mengatakan bahwa 1,7 juta orang lagi terinfeksi dengan virus itu pada 2018.

Empat dari lima dari mereka yang baru terinfeksi adalah anak perempuan berusia antara 10 dan 19, banyak dari mereka tinggal di sub-Sahara Afrika, kata laporan itu.

Byanyima menyerukan "sebuah pendekatan feminis, yang akan menyetarakan kekuatan dan mengubah agenda kesehatan dan pembangunan bagi perempuan dan anak perempuan di semua populasi penting."

Sekitar 37,9 juta orang kini hidup dengan HIV, menurut data PBB. (voaindonesia.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home