Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 20:11 WIB | Senin, 29 Februari 2016

Konglomerat Indonesia Bertempur di Bisnis E-Commerce

ilustrasi, E-Commerce (Foto Dok satuharapan.com)

SATUHARAPAN.COM - Sejumlah konglomerat Indonesia telah pasang ancang-ancang untuk berebut pangsa pasar di bisnis e-commerce yang diprediksi akan bernilai US$ 130 miliar atau setara Rp 1,7 triliun  pada tahun 2020.

Menurut laporan e27.co, sejumlah konglomerat di Indonesia yang mulai tahun lalu sudah beralih ke bisnis e-commerce antara lain, Lippo Group (MatahariMall dan Venturra Capital), Sinar Mas Group (SMDV), MNC Group (BrandOutlet), dan MAP yang baru-baru ini meluncurkan MAP Group EMALL.

Sedangkan untuk tahun ini sudah ada tiga kelompok bisnis yang telah mengkonfirmasi berencana meluncurkan platform e-commerce seperti Astra Graphia, Salim Group dan Lotte Group serta CT Corp

Astra Graphia

Astra Graphia adalah anak Astra International yang mengkhususkan diri pada peralatan kantor dan jasa, mereka mengumumkan akan meluncurkan platform e-commerce yang disebut Axiqoe pada tahun 2016.

Kepala Astra Graphia untuk Finance & Accounting Panji Nurfirman mengatakan, perusahaan telah menghabiskan sekitar Rp 50 miliar (US $ 3,6 juta) mengembangkan sistem e-commerce.

"Toko online akan menampilkan ribuan item, awalnya untuk business-to-business, tapi pasti akan menyentuh pada business-to-consumer [penjualan] nanti dan rencananya Axiqoe akan menjadi saluran eceran untuk berbagai produk," tambahnya.

Salim Group dan Lotte Group

Konglomerat Salim Group mengumumkan mereka telah menandatangani perjanjian dengan raksasa ritel Korea Selatan, Lotte Group, membentuk perusahaan konsorsium untuk bisnis e-commerce. Rencananya akan diluncurkan pada tahun 2017. Platform e-commerce baru itu adalah kolaborasi kedua setelah Elevenia.

CEO Salim Group, Anthoni Salim mengatakan mereka telah mengisyaratkan rencananya untuk memasuki industri e-commerce sejak September 2015.

Kemitraan ini, katanya akan mendapatkan keuntungan dari portofolio Lotte Group di Indonesia yang mencakup sebuah department store, 41 toko ritel, dan 31 gerai waralaba makanan cepat saji. 

"Salim Group sendiri memiliki bisnis di makanan dan minuman (F & B), sektor infrastruktur, logistik, telekomunikasi, media, dan real estate. Juga 11.000 gerai minimarket Indomaret  yang mungkin memainkan peran penting dalam rencana besar e-commerce besar perusahaan," katanya.

CT Corp

CT Corp yang merupakan kelompok Chairul Tanjung telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan sebuah platform e-commerce dan sudah menetapkan tujuan besar untuk lini bisnis baru.

"Kami sedang mempersiapkan untuk e-commerce, karena kita mengharapkan untuk terdepan di pasar setelah kami berjalan ke dalamnya. Jika kita tidak bisa menjadi juara, maka tidak ada gunanya mencoba, karena kami memiliki portofolio bisnis yang lengkap, " kata Tanjung.

CT Corp memiliki jaringan hypermarket Carrefour, jaringan department store Metro, berbagai hotel dan taman hiburan di bawah manajemen TransStudio, perusahaan media Detik dan TransTV, serta beberapa outlet fesyen. DailySocial melaporkan bahwa platofm e-commerce itu akan menjadi entitas bisnis yang terpisah dari kelompok TransRetail, yang mencakup semua bisnis ritel kelompok itu.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home