Kongo: Serangan Bom di Restoran, Tujuh Tewas
Serangan bom bunuh diri itu disebutkan menargetkan komunitas Kristen pada hari Natal.
KONGO, SATUHARAPAN.COM-Sebuah bom meledak di sebuah restoran pada hari Sabtu (25/12) ketika para pengunjung berkumpul pada Hari Natal, menewaskan sedikitnya tujuh orang di sebuah kota di Kongo timur di mana para ekstremis diketahui aktif.
Tembakan berat terdengar tak lama setelah bom meledak, dengan kerumunan panik melarikan diri dari pusat kota. Walikota Beni, Narcisse Muteba Kashale, yang juga seorang kolonel polisi, mengatakan setidaknya dua dari korban adalah anak-anak. Korban selamat yang terluka dibawa ke rumah sakit setempat, katanya.
"Penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan pelaku serangan teroris ini," katanya kepada The Associated Press.
Kota itu telah lama menjadi sasaran pemberontak dari Pasukan Demokrat Sekutu, atau ADF, sebuah kelompok yang asal-usulnya dari negara tetangga, Uganda. Tetapi berafiliasi ke kelompok ISIS, dan mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan di kota Beni pada bulan Juni, memperdalam kekhawatiran bahwa ekstremisme agama juga telah terjadi di sana.
Ledakan itu termasuk bom bunuh diri pertama yang diketahui di Kongo timur dilakukan oleh seorang pria Uganda yang meledakkan dirinya di luar sebuah bar. Kelompok ISIS di Provinsi Afrika Tengah kemudian mengatakan bahwa pembom bunuh diri itu menargetkan orang-orang Kristen. Ledakan lainnya hari itu terjadi di dalam sebuah gereja Katolik, melukai dua orang.
Penduduk kota telah berulang kali menyatakan kemarahan atas ketidakamanan yang sedang berlangsung, meskipun serangan tentara dan penjaga perdamaian PBB ada di Beni. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini juga telah menderita melalui epidemi Ebola dan telah melihat beberapa wabah penyakit yang lebih kecil. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Faktor Penyebab Telat Bicara pada Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan ...