Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:30 WIB | Rabu, 04 Januari 2017

Kopi Berkhasiat Antidepresan

Kopi robusta (Coffea canephora). (Foto: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia)

SATUHARAPAN.COM – Kopi termasuk salah satu jenis minuman favorit banyak orang. Biasanya kopi dikonsumsi pagi hari untuk memulai hari.  Bagi banyak orang, kafein adalah alasan utama memilih minuman tersebut. Kafeinlah yang membuat bersemangat di pagi hari ketika kita masih merasa mengantuk.

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.

Para peneliti dari Universitas Surrey di Inggris, seperti dikutip dari bbc.com,  berpendapat para peminum kopi lebih kesulitan tidur di malam hari, mungkin karena jumlah kafein yang lebih besar yang terdapat dalam kopi.

Baru-baru ini penelitian yang melibatkan lebih dari 300.000 peserta, menemukan setiap cangkir kopi sehari tampaknya mengurangi risiko terkena depresi sekitar 8 persen.

Sebuah studi yang dilakukan National Institute of Health, dikutip dari huffingtonpost.com, menemukan mereka yang minum empat atau lebih cangkir kopi sekitar 10 persen lebih, mungkin tidak mengalami depresi daripada mereka yang tidak pernah. Sebuah studi yang dilakukan Harvard School of Public Health mengatakan minum antara dua dan empat cangkir kopi dapat mengurangi risiko bunuh diri pada pria dan wanita sekitar 50 persen. Alasannya, kopi bertindak sebagai antidepresan ringan dengan membantu dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, dan noradrenalin.

The New York Times melaporkan, para ilmuwan dan banyak atlet telah dikenal selama bertahun-tahun minum secangkir kopi sebelum latihan, berguna untuk kinerja atletik, terutama pada olahraga yang harus memiliki daya tahan, seperti lari jarak jauh dan bersepeda. Kopi banyak dikonsumsi para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh).

Kafein meningkatkan jumlah asam lemak di aliran darah, yang memungkinkan otot atlet menyerap dan membakar lemak untuk bahan bakar, sehingga menghemat cadangan karbohidrat untuk nanti di dalam latihan. Kopi juga menurunkan risiko diabetes tipe 2, menurut sebuah studi dari American Chemical Society, yang dikutip dari onemedical.com. Peneliti studi tersebut menemukan orang yang minum empat atau lebih cangkir kopi sehari mengurangi peluang mereka terkena diabetes tipe 2 sebesar 50 persen, yakni dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Demikian juga para peneliti Harvard School of Public Health (HSPH), menemukan, peserta yang meningkatkan asupan kopi mereka dengan lebih dari satu cangkir sehari selama periode 4 tahun, memiliki risiko diabetes tipe 2  lebih rendah, dibandingkan dengan orang yang tidak mengubah asupan mereka.

Pemerian Botani Tanaman Kopi

Tanaman kopi menurut  agroteknologi.web.id, memiliki akar tunggang yang menancap dalam tanah tidak terlalu dalam, sehingga akan mengalami kekeringan jika sedang terjadi kemarau panjang. Tapi, biasanya yang memiliki akar tunggang ini adalah tanaman kopi yang bibitnya disemaikan. Jika penanamannya menggunakan stek, kemungkinan bisa cepat roboh.

Batang tanaman kopi berbentuk bulat. Bagian bawahnya berukuran lebih besar dan semakin ke ujung ukuran batangnya mengecil. Pada permukaan batangnya memiliki sifat melepaskan kerak pada bagian kulit yang mati.

Tanaman kopi tumbuh bisa mencapai tinggi sekitar 12 m. Pada setiap batang yang tegak tersebut ada ruas-ruas ditumbuhi kuncup-kuncup kopi. Kopi memiliki berapa cabang.

Daun pada tumbuhan kopi berwarna hijau berbentuk jorong dan berujung meruncing. Pangkal daun tepinya tidak pernah bertemu karena terpisahkan oleh ujung tangkai yang tumpul. Organ daun disusun tangkai daun (petioles) dan helaian (lamina) yang tumbuh pada batang, cabang, serta ranting, yang berdampingan di ketiak. Tulang daun kopi menyirip dan memiliki satu ibu tulang terbentang dari pangkal hingga ujung, yang merupakan terusan dari tangkai daun. Tepi daunnya berombak dan mengkilap, tetapi bergantung pada varietas tanaman.

Tanaman kopi  menghasilkan banyak bunga, oleh karena itu termasuk dalam jenis planta multiflora. Letak bunga tersebut pada setiap ketiak daun yang membentuk rangkaian bergerombol sehingga disebut bunga majemuk.

Tanaman kopi memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan betina (putik). Tanaman kopi masuk pada golongan tanaman berumah satu (monoceus) yang berarti bunga jantan dan betina berada dalam satu batang tumbuh.

Tanaman kopi memiliki bakal buah yang terletak pada dasar bunga cekung terdiri atas 2 butir biji.

Buah kopi berwarna hijau muda pada awalnya, kemudian berubah hijau tua lalu kuning. Ketika matang akan berubah warna menjadi merah atau merah tua..

Kopi,  dikutip wikipedia.org merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu kopi robusta (Coffea canephora) dan kopi arabika (Coffea arabica). 

Kata kopi, awalnya berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki, dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Sejarah mencatat kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di Benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini, menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi berbagai kalangan masyarakat.  Indonesia mampu memproduksi lebih dari 400.000 ton kopi per tahunnya.

Biji kopi arabika adalah jenis kopi dengan cita rasa terbaik. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia.

Biji kopi robusta, jenis kopi kelas 2. Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar jauh lebih banyak. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

Di seluruh dunia, 6,7 juta metrik ton kopi diproduksi setiap tahun pada tahun 1998-2000. Brasil, tetap menjadi negara pengekspor kopi terbesar, namun Vietnam meningkatkan tiga kali lipat ekspornya antara tahun 1995 dan 1999 dan menjadi produsen utama biji robusta. Indonesia pengekspor kopi ketiga terbesar secara keseluruhan dan produsen terbesar kopi arabika yang telah dicuci.

Khasiat Herbal Kopi

Kopi, dikutip dari Wikipedia, terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.

Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Batas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh per harinya 100–150 mg.  Dengan jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya tetap terjaga.

Tim peneliti Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung  meneliti ekstrak antioksidan ekstrak air biji kopi robusta Lampung dalam menghambat degenerasi sel hati tikus model hepatitis yang diinduksi CCL4. Penelitian dilakukan untuk menentukan efek hepatoprotektif/antioksidan kopi, terhadap kerusakan sel hepatosit pada tikus Wistar model hepatitis yang diinduksi karbon tetraklorida (CCL4).  Kesimpulannya, ekstrak air biji kopi robusta berpotensi mencegah gangguan fungsi hati dengan efek sebagai antioksidan pada tikus model hepatitis yang diinduksi CCL4.

Menurut peneliti Universitas California, Los Angeles (UCLA), dikutip dari medicalnewstoday.com,  kopi dapat melindungi penyakit diabetes tipe 2. Minum kopi meningkatkan kadar plasma dari protein hormon seks pengikat globulin (SHBG). SHBG mengontrol aktivitas biologis hormon seks tubuh (testosteron dan estrogen) yang berperan dalam pengembangan tipe 2 diabetes.

Peneliti di AS juga melakukan studi yang menilai hubungan antara konsumsi kopi dan risiko penyakit Parkinson. Para penulis penelitian menyimpulkan asupan kopi dan kafein yang lebih tinggi dikaitkan dengan kejadian secara signifikan lebih rendah dari penyakit Parkinson. Selain itu, kafein dalam kopi dapat membantu gerakan kontrol pada orang yang menderita Parkinson, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Lembaga Penelitian Universitas McGill Health Centre (RI MUHC) yang diterbitkan dalam jurnal Neurology.6

Peneliti Italia menemukan, konsumsi kopi menurunkan risiko kanker hati sekitar 40 persen. Selain itu, beberapa hasil menunjukkan jika Anda minum tiga cangkir sehari, risiko berkurang lebih dari 50 persen.

Penulis utama studi, Dr Carlo La Vecchia, dari Milan Istituto di Ricerche Farmacologiche Mario Negri, mengatakan "Penelitian kami menegaskan klaim masa lalu bahwa kopi baik untuk kesehatan Anda dan terutama hati dan dapat menurunkan sirosis hati bagi peminum alkohol sebesar 22 persen.

Sebuah studi di Permanente Program Kaiser Perawatan Medis, California, AS, menyebutkan ada bahan dalam kopi yang dapat melindungi terhadap sirosis, terutama karena alkohol.

Para peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) dan Harvard School of Public Health, menyimpulkan minum kopi dalam jumlah sedang, dua cangkir sehari, melindungi terhadap gagal jantung.

Agustian Ibrahim dari Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung, dikutip dari maranatha.edu, meneliti pengaruh bubuk biji kopi arabika (Coffea arabica), dalam mempersingkat durasi penyembuhan luka mencit swiss Webster jantan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh bubuk biji kopi Arabika (Coffea arabica L) dalam mempersingkat durasi penyembuhan luka pada mencit model DM. Dari hasil penelitiannya ia berkesimpulan bubuk biji kopi arabika berpengaruh mempersingkat durasi penyembuhan luka.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home