Loading...
MEDIA
Penulis: Eben E. Siadari 23:14 WIB | Jumat, 30 September 2016

Koran-koran Pro Partai Republik Membelot Dukung Hillary

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump dan Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton (Foto: voaindonesia.com)

ARIZONA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah surat kabar yang selama berpuluh bahkan ratusan tahun dikenal sebagai media massa pro Partai Republik, pada pilpres Amerika Serikat kali ini untuk pertama kalinya membelot mendukung capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Salah satunya adalah The Arizona Republic. Berdiri pada tahun 1890 di Phoenix, tidak pernah sekali pun surat kabar yang awalnya bernama The Arizona Republican ini tak mendukung capres Partai Republik.

Tahun ini berbeda. Setelah 126 tahun, surat kabar terbesar di Arizona ini ini melalui media onlinenya, mengumumkan dukungannya kepada Hillary Clinton.

Melalui tulisan editorialnya, The Arizona Republic mengatakan mendukung Hillary Clinton karena, "kandidat Partai Republik 2016 tidak konservatif dan tidak layak. Itu sebabnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah kami, The Arizona Republic akan mendukung Demokrat untuk presiden."

Bukan hanya The Arizona Republic yang mengambil keputusan demikian. Awal bulan ini, Dallas Morning News, yang telah terbit sejak Perang Dunia Kedua, juga menyatakan dukungan kepada Hillary Clinton. Dan inilah kali pertama koran ini mendukung calon dari Partai Demokrat.

"Kami merekomendasikan Hillary Clinton jadi Presiden," demikian judul tajuk rencana Dallas Morning News.

"Hanya ada satu kandidat serius dalam pilpres November mendatang. Kami merekomendasikan Hillary Clinton," lanjut tajuk rencana tersebut.

Barisan media pendukung Partai Republik yang membelot mendukung Hillary Clinton makin panjang dengan langkah yang diambil oleh The Cincinnati Enquirer. Selama hampir seabad, media ini selalu mendukung kandidat dari Partai Republik. Tetapi kali ini koran ini memberi dukungan kepada Hillary.

"The Enquirer telah mendukung calon presiden dari Partai Republik hampir satu abad, sebuah tradisi yang diusung oleh dewan redaksi koran ini dengan tidak mudah. Tetapi pilpres kali ini bukan pilpres tradisional dan waktunya kali ini bukan waktu tradisional. Negara kita membutuhkan pemimpin yang sungguh-sungguh dan tenang, mengatasi tantangan yang kita hadapi di dalam dan di luar negeri. Kita membutuhkan pemimpin yang akan membawa yang terbaik bagi seluruh warga Amerika, bukan yang terburuk," tulis tajuk rencana The Enquirer.

"Itu sebabnya mengapa hanya ada satu pilihan ketika kita memilih seorang presiden bulan November. Hillary Clinton," lanjut tajuk rencana itu.

Masih ada sejumlah media lain yang rela melanggar tradisi demi tidak mendukung Trump dan mengalihkan dukungan kepada kandidat lain. Houston Chronicle, setelah hampir seabad mendukung Partai Republik, kali ini juga mendukung Hillary Clinton.

Beberapa media lain yang pro Republik, walau tidak mendukung Hillary Clinton, tetapi menghindari mendukung Trump dengan cara memberikan dukungan kepada kandidat ketiga, Gary Johnson.

Demikian juga USA Today. Koran ini dengan tegas mengatakan lewat tajuk rencananya, bahwa Trump tidak fit menjadi presien AS.

"Dia (Trump) tidak menentu. Dia tidak siap menjadi panglima tertinggi. Dia memperdagangkan prasangka. Dia tidak memberikan perlakuan yang sama terhadap semua warga AS. Dia berbicara sembarangan. Dia pembohong berulang kali," demikian tajuk rencana USA Today.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home