Loading...
MEDIA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:14 WIB | Minggu, 06 Desember 2015

Koran Norwegia Minta Maaf Beritakan Sinterklas Wafat

Ilustrasi: Sebuah patung Santa Claus. (Foto: huffingtonpost.com).

OSLO, SATUHARAPAN.COM – Surat kabar  Norwegia, Aftenposten, meminta maaf  karena  di kolom obituari menerbitkan pemberitahuan kematian tokoh yang ada di setiap perayaan natal, Sinterklas.

“Kami minta maaf karena kami sesungguhnya memiliki aturan ketat,  pada konten dan penggunaan simbol-simbol di berita kematian,” kata editor Aftenposten Hakon Borud, seperti diberitakan Aftenposten, dan  dikutip situs berita online Prancis, 20 Minutes, hari Sabtu (5/12).

Sinterklas diberitakan wafat pada usia 227 tahun. Sinterklas dalam bahasa Norwegia ditulis dengan  Olausen Julenisse (Olausen Santa)  meninggal dunia pada hari Jumat (4/12) di North Cape, Kutub Utara setelah melalui kehidupan yang sangat panjang.

Aftenposten menyebut Sinterklas lahir pada  12 Desember 1788 dan pemakaman  diadakan 28 Desember 2015 di sebuah kapel di Kutub Utara.

“Pengumuman ini adalah kesalahan redaksional dan seharusnya tidak pernah dipublikasikan,” kata Borud. 

Contoh dari postingan Aftenposten di Twitter yang menampilkan obituari Sinterklas. 

Sejarah Sinterklas

Dalam mencari akar sejarah Santa Claus, penting bagi kita melihat sejarah Eropa  di masa lalu. Seperti legenda di Turki yang menyebut bahwa Santa Claus  bagi orang Kristen sama seperti  Uskup Nicholas dari Smyrna (Izmir, Turki).

Santo Nicholas  hidup pada abad ke-4, dia sangat kaya, dermawan, dan penuh kasih terhadap anak-anak. Seringkali ia memberi sukacita bagi anak-anak miskin dengan melemparkan hadiah melalui jendela mereka.

Sebutan Sinterklas di Indonesia mengadopsi  dari bahasa Belanda Sinter Klaas–seperti  dikutip situs History  Of Santa Claus–tokoh yang awalnya berasal dari Belanda tersebut dibawa oleh penduduk Eropa yang bermigrasi  ke New York, Amerika  Serikat pada abad ke-17.

Pada awal 1773 nama tersebut muncul dalam persuratkabaran Amerika Serikat sebagai "St. A Claus," yang dipopulerkan  penulis populer kala itu, Washington Irving dalam buku History of New York, yang diterbitkan pada tahun 1809, kala itu Irving  dikenal dengan nama samaran Diedrich Knickerbocker, Irving menggambarkan kedatangan orang suci dari surga dengan menggunakan kereta kuda saat menjelang Natal.

Santa Claus versi lainnya muncul dan populer  pada tahun 1823 dalam puisi A Visit From Saint Nicholas atau yang lebih dikenal sebagai The Night Before Christmas oleh penulis Clement Clarke Moore.

Dia lebih merinci lagi ciri-ciri sinterklas seperti penambahan hewan rusa dan Santa Claus yang tertawa, mengedipkan mata, dan mengangguk.

Deskripsi  Santa Claus dari Moore tersebut  dijabarkan lebih lanjut oleh ilustrator Thomas Nast, yang menggambarkan sosok Santa Claus yang bertubuh tambun.

Nast menambahkan beberapa ciri lainnya seperti pusat Santa Claus di Kutub Utara, dan  Santa Claus akan memberi hadiah ke seluruh anak-anak di dunia.  (20minutes.fr/the-north-pole.com).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home