Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:28 WIB | Kamis, 03 November 2022

Korea Utara Kembali Meluncurkan Peluru Kendali Antar Benua

Sebuah layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara dengan rekaman file terlihat di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 3 November 2022. Korea Utara melanjutkan rentetan uji senjata pada hari Kamis (3/11), menembaki sedikitnya tiga rudal termasuk dugaan rudal balistik antar benua yang memaksa pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan evakuasi dan menghentikan sementara kereta api. (Foto: AP/Lee Jin-man)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara kembali lakukan rentetan uji senjata baru-baru ini pada hari Kamis (3/11), menembakkan setidaknya tiga rudal termasuk rudal balistik antar benua (ICBM) yang memaksa pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan evakuasi dan menghentikan sementara kereta api.

Peluncuran itu adalah yang terbaru dari serangkaian uji coba senjata Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Mereka melakukan sehari setelah Pyongyang menembakkan lebih dari 20 rudal, yang paling banyak ditembakkan dalam satu hari.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi Korut menembakkan ICBM dari daerah dekat ibu kota Pyongyang sekitar pukul 07:40 dan kemudian menembakkan dua rudal jarak pendek satu jam kemudian dari kota terdekat Kacheon yang terbang menuju perairan timurnya.

Rudal jarak jauh tampaknya ditembakkan pada sudut yang tinggi, mungkin untuk menghindari memasuki wilayah tetangga, mencapai ketinggian maksimum 1.920 kilometer (1.193 mil) dan menempuh jarak sekitar 760 kilometer (472 mil), menurut militer Korea Selatan.

Tidak segera jelas apakah peluncuran itu berhasil.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengumumkan rincian penerbangan serupa tetapi mengatakan bahwa militernya kehilangan jejak senjata setelah "menghilang" di langit di atas perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Choi Yong Soo, seorang kapten Angkatan Laut Korea Selatan yang menangani urusan publik untuk Kementerian Pertahanan Seoul, tidak menjawab secara langsung ketika ditanya apakah militer yakin peluncuran itu mungkin gagal dengan rudal yang meledak di udara, mengatakan bahwa tes itu masih dianalisis.

Mengutip sumber militer anonim, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa rudal itu mungkin gagal mempertahankan penerbangan normal setelah tahap pemisahan.

Pemerintah Jepang awalnya khawatir ICBM akan terbang di atas wilayah utaranya tetapi kemudian menyesuaikan penilaiannya. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan peringatan itu didasarkan pada analisis lintasan yang mengindikasikan sebuah jalan layang.

Kantor Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyiarkan peringatan melalui televisi, radio, telepon seluler dan pengeras suara publik kepada penduduk di prefektur utara Miyagi, Yamagata dan Niigata, menginstruksikan mereka untuk masuk ke dalam gedung-gedung yang kokoh atau di bawah tanah.

Belum ada laporan kerusakan atau cedera dari daerah di mana peringatan itu dikeluarkan. Layanan kereta peluru di wilayah tersebut dihentikan sementara setelah peringatan rudal sebelum dilanjutkan segera. Kishida mengutuk peluncuran Korea Utara dan mengatakan para pejabat sedang menganalisis rincian senjata. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home