Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 11:13 WIB | Sabtu, 06 April 2019

Korsel dan AS Luncurkan Jaringan Ponsel 5G Pertama di Dunia

Ilustrasi. Amerika Serikat sudah mengoperasikan jaringan 5G di beberapa kota besar. (Foto: CNBC.com/Getty Images)

SATUHARAPAN.COM – Pekan ini Korea Selatan dan Amerika Serikat meluncurkan layanan komersial 5G pertama di dunia, yang menjanjikan gelombang kemampuan baru bagi para pengguna telepon seluler pintar.

Samsung, yang mulai menjual ponsel Galaxy S10 5G pada Jumat (5/4), seperti dilaporkan Virginia Harrison dari BBC News, 5 April 2019, mengatakan, perangkatnya akan menawarkan kecepatan hingga 20 kali lebih cepat dari ponsel-ponsel yang ada saat ini.

Negara-negara berlomba untuk membangun jaringan 5G yang akan sangat penting bagi teknologi masa depan, seperti mobil tanpa pengemudi.

Mereka juga berusaha untuk menyelesaikan masalah keamanan yang terkait dengan berbagai jaringan.

Apa Itu 5G?

5G adalah jaringan koneksi internet seluler generasi kelima. Para pengguna akan mengakses data lebih cepat, dengan tingkat kelambanan yang minim. 5G juga menjanjikan jangkauan yang lebih luas dan koneksi yang lebih stabil.

Ed Barton, kepala analis televisi dan hiburan dari lembaga Ovum, mengatakan saat ini perubahan dari jaringan 4G ke 5G akan menjadi signifikan.

Ia mengatakan jaringan generasi pertama atau 1G memiliki kemampuan dalam suara, jaringan 2G mempunyai kelebihan untuk berkirim teks, 3G untuk gambar atau foto statis, serta 4G memiliki kemampuan untuk mengaktifkan video.

“Kami mengharapkan lompatan dari 4G ke 5G menjadi lompatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya.”

Wujud dari “lompatan” ini adalah kemampuan untuk memindahkan volume data yang jauh lebih besar antarjaringan. Ini artinya akan lebih banyak perangkat dapat terhubung ke jaringan dengan kecepatan yang lebih baik.

Nikhil Batra, manajer senior bidang riset pada perusahaan konsultan teknologi IDC Asia Pasifik, mengatakan, jaringan 5G memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari 4G. Samsung mengklaim perangkat 5G-nya akan mencapai kecepatan hingga 20 kali.

Apa Saja Kemampuan 5G?

Awalnya, 5G akan menghadirkan streaming dalam kualitas lebih tinggi dan kemampuan untuk streaming langsung kepada audiens yang lebih besar - pengalaman yang lebih baik bagi orang-orang yang menonton siaran langsung olahraga atau cloud gaming.

Barton dari Ovum mengatakan, nantinya 5G punya lebih banyak kemampuan, seperti aplikasi pemetaan yang lebih baik dan pengalaman berbelanja. 5G akan sangat penting untuk mobil tanpa pengemudi.

Cakupan kemampuan 5G sangat luas, mulai dari operasi jarak jauh hingga panggilan video hologram. Barton mengatakan belum tahu “aplikasi-aplikasi tertentu dan kasus penggunaan yang akan terjadi”.

“Ini seperti ketika tak ada seorang pun yang bisa meramalkan bahwa keberadaan ponsel dengan pembayaran dan lokasi akan memunculkan Uber,” katanya.

Di Mana Saja Jaringan Itu Tersedia?

Teknologi ini tengah diuji coba di seluruh dunia, namun aplikasi komersialnya baru saja tersedia.

Tiga operator seluler Korea Selatan meluncurkan layanan 5G pekan ini, sementara perusahaan telekomunikasi AS Verizon juga meluncurkan layanan 5G di beberapa kota pada pekan ini.

DJ Koh, presiden IT & komunikasi seluler Samsung Electronics mengatakan telah memulai “era baru di mana kecepatan dan konektivitas 5G yang luar biasa menjadi kenyataan”.

Analis telekomunikasi Frost & Sullivan, Quah Mei Lee, mengatakan Korea Selatan dan Jepang telah menjadi pemimpin dalam pengembangan 5G. Ia mengatakan Korea Selatan selalu kuat dalam aplikasi konsumen tetapi ada “yang lebih bisa dilakukannya” di 5G.

“Kami akan melihat lebih banyak aplikasi muncul di pasaran selama tiga hingga enam bulan ke depan.”

Bagaimana dengan Masalah Keamanan?

Sebagian besar pembahasan tentang infrastruktur 5G berpusat pada risiko keamanan yang mungkin terjadi, yaitu partisipasi Huawei dari China.

Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, menghadapi perlawanan dari pemerintah asing atas risiko bahwa teknologinya dapat digunakan untuk spionase.

Negara-negara seperti AS, Australia, dan Selandia Baru, melarang perusahaan-perusahaan setempat menggunakan perangkat Huawei di jaringan 5G.

Pada prinsipnya, mengendalikan teknologi yang berada di jantung jaringan komunikasi vital memberi operator seperti Huawei kemampuan untuk melakukan spionase atau mengganggu komunikasi.

Ini menjadi masalah yang lebih besar karena makin banyak hal - mulai dari kendaraan otonom hingga peralatan rumah tangga - yang terhubung ke internet.

AS berpendapat bahwa Huawei dapat menggunakan pembaruan perangkat lunak berbahaya untuk memata-matai mereka yang menggunakan 5G, merujuk pada undang-undang China yang menyebutkan organisasi-organisasi harus “mendukung, bekerja sama dan berkolaborasi dalam pekerjaan intelijen nasional”.

Selain itu, Batra dari IDC mengatakan perbedaan mendasar antara jaringan 4G dan 5G adalah kemampuan untuk pengendali jarak jauh yang menimbulkan “potensi masalah keamanan”.

Batra mengatakan dalam jaringan 4G perangkat lunak dan perangkat keras tersambung dengan erat. Sedangkan dalam jaringan 5G, perangkat keras dipisahkan dari perangkat lunak.

“Itu memungkinkan kendali jarak jauh dari aset jaringan. Semua hal ini dapat dikelola secara virtual, dan itu membuatnya menantang dalam hal keamanan.”

Namun, ia mengatakan pihak berwenang di seluruh dunia bekerja sama dengan para operator untuk mengatasi masalah ini dan “kami benar-benar belum melihat bukti nyata dalam masalah ini”. (bbc.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home