Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 16:43 WIB | Jumat, 04 September 2020

Kota Nazareth Zona Merah, Israel Berlakukan Karantina Wilayah

Ilustrasi. Sejumlah pejalan kaki memakai masker, bersiap untuk menyeberang jalan di Tel Aviv, Israel 4 Juni 2020. (Foto: REUTERS)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel akan memberlakukan penguncian nasional parsial minggu depan untuk memerangi lonjakan infeksi virus corona, kata kepala satuan tugas pandemi pada Kamis (3/9).

Pejabat kesehatan tersebut, Ronni Gamzu, mengatakan Israel menghadapi "momen penting" dalam upaya menahan penyebaran COVID-19, dengan sekitar 3.000 kasus baru sekarang dilaporkan setiap hari dalam populasi yang berjumlah sembilan juta jiwa.

Dia menyalahkan sikap apatis di kalangan minoritas Arab terhadap aturan pembatasan sosial, juga tingkat infeksi tinggi di kalangan masyarakat Yahudi ultra-Ortodoks yang punya hubungan erat. 

Pakar kesehatan lainnya mengatakan perselisihan politik di antara anggota koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyebabkan respons yang lambat terhadap gelombang kedua kasus COVID-19 setelah penguncian nasional pada Mei lalu.

"Tolong, tidak ada pernikahan sekarang, tidak ada pertemuan massal di mana pun," kata Gamzu, suaranya meninggi saat memohon dalam konferensi pers di TV.

"Ada kota-kota di Israel yang akan diberlakukan jam malam dan ditutup dalam minggu mendatang dan menghadapi kesulitan ekonomi, sosial dan pribadi."

Dia berbicara setelah pemerintah menyetujui pemberlakuan karantina wilayah terhadap kota-kota yang memiliki tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi.

Sekitar 30 komunitas, terutama dengan populasi Arab atau ultra-Ortodoks, telah dimasukkan ke dalam kategori itu.

Di kota Nazareth - diidentifikasi oleh otoritas kesehatan sebagai "zona merah" - penduduk telah melanggar pembatasan dengan mengadakan pesta pernikahan dan resepsi di rumah.

Mereka juga melanggar aturan dengan mengumpulkan ratusan orang di jalan masuk ke rumah atau di taman untuk menghadiri acara-acara, yang biasanya diadakan di aula --yang sekarang ditutup.

Gamzu mengatakan tingkat infeksi juga tinggi di daerah masyarakat ultra-Ortodoks. Dia mengimbau para pemimpin agama untuk memastikan aturan jarak fisik diikuti. Tahun ajaran Israel dimulai pada 1 September, dengan pengajaran di kelas.

Israel sejauh ini mencatat 122.799 kasus virus corona dan 976 kematian. (Reuters)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home