Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 10:56 WIB | Rabu, 16 November 2016

Kristen Irak Mungkin Tidak Kembali ke Desa yang Hancur

Ilustrasi. Kristen Irak sedang beribadah. (Foto: aljazeera.org)

MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Organisasi yang mengurusi umat Kristiani teraniaya di berbagai penjuru dunia, Open Doors  menyatakan Umat Kristen di desa-desa yang hancur di sekitar Mosul, Irak kemungkinan besar tidak dapat kembali ke rumah mereka sampai musim panas mendatang, 

Organisasi ini berencana mendukung kehidupan warga Kristen yang ingin kembali setelah ekstremis Islamic State Iraq and Syria (ISIS) berhasil dipukul mundur dari kota tersebut, yang berada di bawah tekanan yang meningkat dari pasukan pemerintah. ISIS telah melakukan perusakan besar ke desa-desa itu kelompok tersebut menghancurkan infrastruktur serta banyak gereja.

“Banyak daerah yang begitu rusak parah sehingga banyak pekerjaan bangunan dasar yang perlu dilakukan Ada juga daerah yang telah sengaja dibuat tidak aman untuk mencegah orang-orang Kristen dari kembali ke rumah,” menurut keterangan Open Doors, dan diberitakan kembali Christian Daily, hari Selasa (15/11).

Salah satu mitra Open Doors lokal, John (bukan nama sebenarnya) mengunjungi sebuah kota yang telah dibebaskan dari cengkeraman ISIS, Qaraqosh, sebuah kota yang dihuni mayoritas Kristen sebelum ISIS sempat memproklamirkan diri dan menyerbu kota tersebut. “Daerah ini  benar-benar hancur,” kata dia.

“Banyak rumah dan bangunan dibakar, dan di beberapa jalan, banyak rumah yang benar-benar telah runtuh, mungkin sama seperti di Aleppo (Suriah), sampah dan barang yang rusak ada di mana-mana Beberapa jalan diblokir karena sampah,” kata dia.

Dia mengatakan saat ini kondisi masih belum aman bagi para pengungsi untuk kembali ke daerah yang telah terbebas dari ISIS  seperti Qaraqosh karena pejuang ISIS masih ada di kota-kota besar.

Ketika John berada di Qaraqosh, ia berkata: "Kami terus-menerus mendengar tembakan, suara itu terkadang muncul di dekat, beberapa lagi berasal dari beberapa blok yang letaknya agak jauh, bahkan terkadang ada suara ledakan. Beruntung, suara ledakan terdengar agak jauh.”

Namun, dia mengatakan pembebasan kota ini adalah tanda harapan bagi orang-orang Kristen yang pernah tinggal di sana. John pergi ke sebuah gedung gereja di Qaraqosh dengan pemimpin gereja yang pernah memiliki jemaat di kota tersebut. 

"Dengan suara sedih (pemimpin gereja) mengingat bentuk gedung gereja sebelum pemimpin gereja meninggalkannya dua tahun lalu. Walau saat ini gereja tinggal abu dan sudah rusak namun saya melihat dia masih memiliki kekuatan iman yang terpancar dari matanya,” kata John.

Open Doors bermaksud untuk membantu membuat rumah layak huni lagi dan menyediakan dana untuk membantu memulihkan gereja dan sekolah.

"Kami akan terus mendukung setiap langkah mereka,” kata dia. (christiandaily.com)  

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home