Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:34 WIB | Senin, 19 September 2016

KTT Krisis Pengungsi Dibuka PBB

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan aktor AS Ben Stiller saling menyapa setelah berpidato di rapat #withrefugees sekaligus penyerahan petisi pada 16 September 2016 di markas PBB di New York. (Foto: AFP/Angela Weiss)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sebuah konferensi tingkat tinggi untuk mengatasi krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II dibuka PBB pada Senin (19/9), dibayangi perang yang masih berkecamuk di Suriah dan terancamnya upaya Amerika Serikat dan Rusia untuk menghentikan konflik itu.

Para pemimpin dunia akan mengesahkan sebuah deklarasi politik di KTT pertama mengenai pengungsi dan imigran, yang oleh beberapa kelompok HAM dianggap gagal memberikan respons internasional yang diperlukan.

Amnesty International menilai KTT itu sebagai “kesempatan yang terlewatkan” untuk menghasilkan sebuah rencana global, sementara Human Rights Watch menyerukan aksi dari negara-negara seperti Brasil, Jepang dan Korea Selatan yang baru menampung sedikit pengungsi, atau tidak menampung pengungsi sama sekali, dalam hal ini Rusia.

Sebanyak 65 juta orang melarikan diri di seluruh dunia dari perang seperti pembantaian di Suriah, penindasan dan kemiskinan, termasuk 21 juta pengungsi yang bersaing mendapat kesempatan untuk direlokasi.

KTT itu memulai diplomasi tingkat tinggi saat para pemimpin dunia dijadwalkan akan memberikan pidato di pertemuan tahunan Majelis Umum, yang tahun ini akan didominasi oleh konflik di Suriah.

Sebuah gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia dan Amerika Serikat (AS) terancam setelah Aleppo dihantam serangan baru, sementara koalisi AS menewaskan puluhan tentara Suriah dalam sebuah serangan yang menurut Washington dilakukan secara tidak sengaja. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home