Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 15:19 WIB | Kamis, 05 Februari 2015

Laba 21st Century Fox Naik Berkat TV Kabel dan Film

Rupert Murdoch. (Foto: tbivision.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Raksasa media hiburan milik Rupert Murdoch, 21st Century Fox, pada Rabu (4/2) melaporkan peningkatan laba untuk kuartal terakhir, yang dibantu oleh penjualan aset dan menguatnya hasil film dan TV kabel.

Laba bersih dalam tiga bulan hingga Desember naik menjadi 6,2 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 78,4 triliun), termasuk 5 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 63,2 triliun) dari penjualan saham di Sky Deutschland dan Sky Italia kepada British Sky Broadcasting Group.

Di luar item khusus, keuntungan mencapai 53 persen per saham, atau 11 sen lebih tinggi dari konsensus perkiraan Wall Street.

Pendapatan untuk periode tersebut turun 1,3 persen menjadi 8,1 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 102 triliun) namun lebih tinggi dari perkiraan.

Hasil tersebut meningkatkan saham Fox sekitar tiga persen setelah jam perdagangan normal menjadi 35,72 dolar Amerika (sekitar Rp 451 ribu).

“Kami mencapai hasil kuartal yang solid meski mata uang dan rating terus turun di jaringan penyiaran Fox,” ujar Murdoch, yang menjadi pemimpin sekaligus CEO perusahaan.

“Pertumbuhan kami dipimpin oleh pertumbuhan pendapatan afiliasi yang berkelanjutan dalam bisnis channel kami. Saya juga sangat bangga dengan keberhasilan kreatif yang telah kami capai di Twentieth Century Fox, yang mencatat rekor box office global pada 2014 dan memimpin industri dengan 24 nominasi Academy Award, termasuk nominasi Best Picture untuk Birdman dan The Grand Budapest Hotel.

Pendapatan untuk pemrograman jaringan kabel naik 14 persen dari tahun sebelumnya menjadi 3,4 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 42,9 triliun), dan pendapatan segmen hiburan yang difilmkan meningkat 11 persen menjadi 2,8 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 35,4 triliun).

Namun, pendapatan unit siaran televisi menurun sebesar 0,4 persen menjadi 1,6 miliar dolar Amerika (sekitar Rp20,2 triliun).

Murdoch pada 2013 memecah kerajaan perusahaannya menjadi dua perusahaan terpisah, yakni 21st Century Fox dan News Corp, yang membuat surat kabar dan aset penerbitan lainnya menjadi hambatan terhadap pendapatan. Ia tetap mengendalikan kedua perusahaan tersebut. (AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home